6. Vagina terasa gatal
Peningkatan keputihan selama kehamilan dapat meninggalkan kulit di sekitar vulva yang meradang dan iritasi, sehingga menyebabkan gatal.
Alasan umum di balik gatal vagina adalah keluarnya cairan.
Namun demikian, gatal yang parah mungkin merupakan tanda infeksi, bisa menjadi infeksi bakteri atau infeksi jamur.
7. Bercak darah
Spotting atau perdarahan vagina ringan dipahami sebagai kejadian umum dan dalam banyak kasus, tidak ada penyebab khawatir kecuali pendarahan terlalu parah atau disertai dengan kram perut.
Baca Juga : Rajin Konsumsi Tomat, 5 Manfaat Luar Biasa Ini Akan Dirasakan Tubuh
Pendarahan atau bercak vagina dapat terjadi kapan saja selama kehamilan.
Kadang-kadang itu terjadi selama pembuahan atau ketika sel telur dibuahi, sementara dalam beberapa kasus, itu terjadi ketika seseorang sudah memasuk masa akhir kehamilan.
Pendarahan ringan selama trimester pertama seharusnya tidak perlu dikhawatirkan.
Kadang-kadang, seseorang mungkin berdarah setelah melakukan hubungan seksual, alasannya karena daerah genital menjadi sangat sensitif selama kehamilan.
8. Risiko UTI (Infeksi saluran kemih)
Kejadian umum lainnya selama kehamilan adalah infeksi saluran kemih.
Ketika rahim berkembang selama masa kehamilan, rahim meningkatkan tekanan yang menekan kandung kemih.
Baca Juga : Bukan Sekadar Sayur, Kentang Bisa Meningkatkan Kognitif Si Kecil! Cek 4 Manfaat Lainnya!
Ini kadang-kadang menyebabkan kandung kemih tidak kosong sepenuhnya.
Ini adalah alasan utama mengapa infeksi saluran kemih terjadi.
Dokter menyarankan untuk lebih sering buang air kecil dan benar-benar mengeringkan kandung kemih.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Boldsky |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR