Nakita.id - Apa yang Moms lakukan saat sedang merasa stres dan galau. Apakah makan jadi salah satu pilihannya?
Secara fisiologis, saat stres otak manusia akan mengalami perubahan kimiawi dimana hormon pengatur mood yaitu dopamin dan serotonin menurun secara drastis.
Manusia umumnya juga memiliki insting untuk mencari sesuatu yang bisa menenangkan dirinya dan makanan dianggap sebagai solusi terbaik.
Penelitian memang menunjukkan, makanan dengan kandungan lemak, gula dan kalori tinggi memang efektif meningkatkan produksi kedua hormon diatas dan membuat mood seseorang kembali bahagia.
Kendati begitu, kebiasaan tersebut jika tak dikendalikan dapat meningkatkan asupan gula garam lemak yang memicu penyakit tidak menular yang berbahaya.
Sebut saja diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, paru kronik bahkan kanker yang mematikan.
Baca Juga : Kanker Tulang Renggut Nyawa Sang Ayah, Nia Ramadhani Dapat Wasiat Agar Tak Lakukan 2 Hal Ini!
Untuk itu, penting bagi Moms memastikan takaran yang tepat dalam mengonsumsi gula, garam dan lemak harian.
Dalam sesi diskusi Jakarta Food Editor's Club bertajuk 'Emotional Eating, Waspadai Asupan Gula, Garam, Lemak' di Jakarta pada Selasa (18/12) hal ini dijelaskan secara gamblang.
"Sebaiknya jangan berlebihan, kami dari Kementerian Kesehatan memiliki anjuran tersendiri terkait batas aman konsumsi Gula Garam Lemak harian biar mudah kami menyebutnya G4 GI L5," ungkap dr. Prima Yosephine, MKM selaku Kepala Subdit Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI.
Batas aman yang dimaksud yakni 4 sendok makan atau 50 gram gula per hari dan 1 sendok atau 2 gram garam per hari.
Disamping itu, sebaiknya kita tidak mengonsumsi lemak lebih dari 5 sendok makan atau 67 gram dalam sehari.
Hal ini tertuang dalam Pesan Kesehatan Permenkes 63 tahun 2015 yang menyebutkan bahwa konsumsi gula garam lemak berlebihan berisiko mengakibatkan hipertensi, stroke dan penyakit tidak menular berbahaya lainnya.
Baca Juga : Menelan Cairan Sperma Sebabkan Kehamilan dan 5 Mitos Seputar Sperma, Moms Wajib Tahu!
Pesan kesehatan ini juga mengharuskan produsen agar mencantumkan informasi nilai gizi dan pesan kesehatan pada produk olahan dan makanan cepat saji.
"Ini terus disosialisasikan, kami berharap dengan cara ini masyarakat akan lebih sadar akan bahayanya mengonsumsi gula garam dan lemak berlebihan," pungkas Prima.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR