Bila memar dan bengkak tidak berangsur membaik dalam rentang waktu tersebut, sebaiknya segera hubungi ahli bedah kosmetik.
Sebab ada beberapa risiko komplikasi bedah face lift, seperti:
Hematoma: Kumpulan darah (hematoma) di bawah kulit yang menyebabkan pembengkakan dan tekanan adalah komplikasi yang paling umum dari bedah face lift.
Pembentukan hematoma biasanya terjadi dengan 24 jam operasi dan harus ditangani segera untuk mencegah kerusakan kulit dan jaringan lain.
Bekas luka: Bekas luka dari bedah face-lift bersifat permanen tetapi biasanya tersembunyi oleh garis rambut dan kontur alami wajah dan telinga.
Jarang sekali sayatan dapat menyebabkan bekas luka merah.
Suntikan obat kortikosteroid atau perawatan lain mungkin digunakan untuk memperbaiki penampilan bekas luka.
Baca Juga : Kenali Macam-macam Masalah Kesehatan Dari Warna dan Bentuk Feses Bayi
Cedera saraf: Walaupun jarang tetapi cedera pada saraf dapat saja terjadi secara sementara atau permanen.
Hal ini memengaruhi saraf yang mengontrol sensasi atau otot, kelumpuhan sementara pada otot tertentu, menghasilkan penampilan atau ekspresi wajah yang tidak merata, atau kehilangan sensasi sementara dapat berlangsung beberapa bulan hingga setahun.
Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan: Tanggapan Dokter Reisa Tentang Memotong Bulu Mata Bayi Agar Lentik
Rambut rontok: Bedah face lift juga memungkinkan pasien mengalami rambut rontok sementara atau permanen di dekat situs insisi.
Kerontokan kulit: Walaupun jarang tetapi bedah face lift dapat mengganggu suplai darah ke jaringan wajah.
Sebaiknya segera hubungi ahli bedah kosmetik untuk mendapatkan penanganan yang diperlukan. (*)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR