Untuk mengatasi keadaan ini, sistem kesehatan untuk penderita diabetes perlu dikembangkan, agar pengobatan pasien juga pencegahan diabetes dapat dijangkau.
Untuk mengatasi masalah diabetes di Indonesia, suatu studi formatif perlu dilakukan guna menyediakan perancangan intervensi inovatif pengobatan pasien diabetes.
Akan tetapi, masih sedikit studi yang menggambarkan tindak lanjut dan manajemen diabetes dengan memperhitungkan perspektif pasien dan penyedia layanan kesehatan.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Makanan Organik Tidak Lebih Sehat Dibandingkan Non-Organik
Karena itulah PT AstraZeneca Indonesia (AZI) bersinergi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), PERKENI, dan PERSADIA serta salah satu pemangku kepentingan utama terkait yakni Center for Health Economics and Policy Studies (CHEPS) FKM UI tertarik untuk melakukan studi formatif yang berjudul: "Scoping Diabetes in Indonesia: A Baseline Study for Designing Innovative Intervention for managing Patient with T2DM".
Baca Juga : Garis Hitam di Perut Ibu Hamil Alias Linea Nigra, Bisakah Dicegah?
Studi formatif yang dipimpin oleh Center of Health Economics and Policy Science (CHEPS) Universitas Indonesia tersebut mengangkat lima tantangan utama dalam pengobatan diabetes di Indonesia.
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR