Nakita.id - Biasanya hujan es akan selalu terlihat seperti bongkahan kecil tak berbentuk.
Namun berbeda dengan bentuk bongkahan es yang jatuh saat hujan es di kota Sydney, New South Wales (NSW) pada Kamis (20/12).
Fenomena ini menyusul adanya badai musim panas parah di wailayah tersebut.
Baca Juga : Musim Pancaroba Rentan Timbulkan Hujan Es, Waspadai Cirinya!
Bongkahan es yang jatuh pada wilayah ini justru terlihat seperti kembang kol.
Melansir laman Kompas.com, hujan es dengan gumpalan es jernih dan mempunyai bentuk sangat runcing akan terbentuk selama 'pertumbuhan basah'.
Sebaliknya, semakin putih warnanya, maka akan semakin buram gumpalan es-nya.
Bentuknya pun akan semakin bundar, ini terjadi selama 'pertumbuhan kering'.
Peneliti dari Monash University, Dr Joshua Soderholm, mengatakan semua hujan es akan berbentuk seperti embrio bulat dengan diameter sekitar 1 sentimeter.
"Ketika mulai membesar, kau mulai melihat es membeku di setiap arah ... itu fase pertumbuhan basah," kata Dr Soderholm.
Ketika hujan es terbentuk selama pertumbuhan basah, "lobus" akan dipisahkan oleh es berpori dengan sedikit ruang yang diisi dengan air cair.
Ketika air ini membeku, ia membentuk saluran radial atau jari-jari es yang mirip es yang sangat jernih.
Baca Juga : Villa Ruben Onsu Menjadi Sasaran Maling, Ternyata Mewah & Luas Namun Khas Pedesaan yang Asri!
"Ketika (hujan es) terbentuk selama pertumbuhan kering, air mulai mengisi celah dan saat itulah kau mulai melihat jenis batu es bulat, sangat putih," kata Dr Soderholm.
Jika kita melihat hujan es berbentuk kembang kol yang menghantam Sydney, kita dapat melihat embrio terbentuk sebagai pertumbuhan kering, sebab bola es berwarna putih di bagian tengah.
Kemudian bola es ini melewati beberapa pertumbuhan basah di mana es kecil terbentuk.
Es tersebut diisi oleh banyak batu es dengan pertumbuhan kering berwarna jernih sehingga membentuk bongkahan es seperti kembang kol.
Baca Juga : Bocah Lelaki 4 Tahun Jadi Korban Ledakan Kapal di Sungai Musi, Wajahnya Terluka Parah Hingga Jalani Operasi!
Secara ilmiah bentuk ini disebut sebagai bentuk struktur lobus cusped.
Tapi seperti yang diamati Dr Soderholm, hujan es yang ditunjukan dalam gambar ini tampaknya telah meleleh ketika jatuh, dan memberi kita pandangan penuh tentang embrio dari hujan es.
Terkadang batu es dalam hujan es bisa meleleh karena jatuh yang dipicu oleh bentuknya.
Jika bentuk mereka bulat atau bergerigi, mereka akan jatuh mendadak atau terpental ke bawah.
Sedangkan jika mereka berbentuk cakram yang lebar, mereka akan jatuh tanpa terpental ke bawah.
"Ada juga kemungkinan batu dengan bentuk khusus ini hancur ketika jatuh, bertabrakan dengan batu-batu lain, atau ketika menghantam tanah," kata Dr Soderholm.
"Batu es berdiameter lima sentimeter akan jatuh dengan kecepatan sekitar 115 kilometer per jam, sehingga bisa sangat terpental kerasa (sementara) batu es yang berdiameter 8 sentimeter akan turun dengan kecepatan sekitar 175 kilometer per jam," sambungnya.
Dr Soderhold mengatakan perubahan antara pertumbuhan basah dan pertumbuhan kering akan sangat tergantung pada perubahan suhu dan kelembaban dalam sel badai yang khas yang terbentuk sepanjang tahun ini.
"Supercell adalah badai hebat di mana updraught atau arus udara ke atas berputar," jelas Dr Soderholm.
"Rotasi ini memungkinkan badai untuk menjadi jauh lebih teratur dan terkelola dengan baik, dan mereka menjadi lebih intens dan hidup lebih lama," pungkasnya.
Baca Juga : Gaya Pacaran Verrell Bramasta dan Natasha Willona Selalu Jadi Sorotan, Begini Potretnya Saat di Pesawat!
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul, "Hujan Es di Sydney Berbentuk Kembang Kol, Kok Bisa?"
Source | : | kompas |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR