Nakita.id - Tanggal 22 Desember diperingati sebagai hari ibu.
Banyak orang yang berlomba-lomba memberikan ucapan hari ibu di media sosial.
Namun, sudahkah mengucapkan hari ibu dan rasa cinta secara langsung pada ibu kita masing-masing?
Hari ibu menjadi saat yang tepat untuk merenungi segala jasa seorang ibu demi anak-anaknya.
Baca Juga : Keji, Pria Ini Pukul Gurunya di Tengah Jalan Untuk Balas Dendam Atas Hukuman yang Diterimanya 20 Tahun Lalu
Tak sedikit ibu berperan ganda, sebagai pengurus rumah tangga sekaligus pencari nafkah untuk anak-anaknya.
Sudah menjadi naluri seorang ibu untuk selalu memberikan kasih sayang yang tanpa batas untuk anaknya.
Tapi, ada saja beberapa kisah anak yang justru melawan ibunya dan banyak orang menyebutnya sebagai anak durhaka.
Berikut beberapa kisah anak durhaka sepanjang tahun 2018:
Baca Juga : Sembunyikan Penyakit Karena Malu, Pria Muda Ini Kehilangan Penisnya Karena Terserang Kanker
Anak durhaka asal Yogyakarta
Izzan Abdullah alias Brekele (23), pelaku pemukul ibu kandung dan pembakaran rumah orang tuanya pada Sabtu (26/5/2018) telah diamankan pihak kepolisian.
Kejadian berawal saat Brekele meminta sejumlah uang kepada ibunya yang berprofesi sebagai penjual beras untuk pesta miras.
Usai pesta miras, ia kalap dan menganiaya ibunya hingga ibunya tersebut tersungkur dan tidak sadarkan diri.
"Punggung saya ditendang, kepala saya dipukul. Saat saya berlumur darah dia masih bilang mau membunuh saya," sesal Iswanti.
"Waktu itu saya dianiaya tidak ada yang menolong, mungkin tetangga sudah lelah dengan anak saya. Beruntung dua orang tetangga akhirnya keluar dan menangkap dia," imbuhnya.
"Kok ya tega menganiaya saya, wong setiap hari saya kasih uang Rp30.000 sampai Rp40.000 kadang lebih, makan tinggal makan, pakaian semua bersih tinggal pakai. Mungkin karena pengaruh obat dan minuman keras jadi parah. Biasanya ngamuk tidak sampai segitunya," ucap Iswanti.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Ibu Hamil Ingin Liburan Naik Mobil atau Kereta? Berikut Cara Amannya!
Bahkan ayahnya yang meninggal Januari 2018 lalu pun saat sakit masih sering dianiaya.
Tewas usai berusaha membunuh ibunya
Dikutip dari Kompas.com, seorang pria bernama Poniman (31) mengamuk kepada ibu dan adiknya pada Senin (5/11/2018).
Poniman dikabarkan mengamuk karena tak segera diberi uang yang dia minta.
Elvin (31) selaku adik ipar Poniman menjelaskan mengenai kronologi kejadian.
Peristiwa bermula ketika Poniman datang ke rumah mereka di Jalan Maju Bersama 1 Lorong Musi 8 RT 89 RW 13 Kelurahan Talang Kelapa Kecamatan Alang-Alang Lebar Daun, Palembang, Sumatera Selatan untuk menjual satu ekor ayam.
Ayam itu, dijual Poniman seharga Rp400 ribu kepada Elen (29), adik kandungnya sendiri.
Namun, saat itu Elen ternyata tidak memiliki uang sebanyak yang diminta Poniman.
Elen hanya mampu memberikan uang sebesar Rp200 ribu.
Ternyata, Poniman tidak terima hanya diberikan uang Rp200 ribu, ia mengamuk dan memaksa adiknya untuk membayar ayamnya sejumlah yang ia inginkan.
Poniman kemudian mengeluarkan pedang dan mengejar adik serta ibu kandungnya sendiri.
Melihat istrinya yang terancam jiwanya, Elvin kemudian berpikir keras untuk menyelamatkannya.
"Istri saya (Elen) dikejar pakai pedang sama ibu mertua saya. Karena takut, saya lempar dia pakai batu lalu terjatuh," kata Elvin.
Lemparan batu yang dilempar Elvin tepat mengenai kepala Poniman.
Baca Juga : Ini Karakteristik Ibu Hamil yang Meningkatkan Kemungkinan Jantung Bawaan Janin
Karena terkejut dengan lemparan batu yang diterimanya, Poniman terjatuh dan perutnya tertusuk pedang yang dibawanya sendiri.
Poniman tewas akibat senjatanya sendiri.
Menebas leher ibunya karena tak diberi uang
Sumudi, pemuda 35 tahun penuh tato di wajah, nekat tebas ibu kandungnya sendiri.
Kejadian yang pedih hingga buat leher Sutarmi putus terjadi di hamparan sawah Desa Bocor, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, Jawa Tengah.
Menurut penuturan seorang tetangga, awal tragedi bermula kala terdakwa datang meminta uang kepada sang ibunda.
Uang yang diminta senilai Rp500 ribu.
Jumadi mengungkapkan, karena tidak dituruti, Sumudi akhirnya menebas leher orang yang melahirkannya ke dunia.
Parang diayunkan di tengah hamparan sawah.
Meski telah membunuh ibunya, Sumudi mengaku tidak menyesal sama sekali dan sadar atas perbuatannya.
Itulah dia Moms sederet kisah anak yang tega menganiaya bahkan membunuh ibu kandungnya.
Ibu merupakan seorang perempuan yang telah berjuang mempertaruhkan kehidupannya demi anak tercinta.
Tak hanya mengandung dan melahirkan anak, ibu juga sepenuh hati membesarkan anak dengan cinta, dimana terkadang ia mengorbankan kebahagiaannya sendiri demi melihat anaknya tersenyum.
Baca Juga : Hari Ibu, Ayu Dewi Sampaikan Kerinduannya pada Sang Ibu yang Telah Tiada:
Melihat pengorbanan ibu yang begitu besar, rasanya sangat tidak pantas apabila seorang anak berani menganiaya bahkan membunuh ibunya.
Di hari ibu ini, marilah kita merenung bahwa ibu bukan malaikat yang bersih dari dosa.
Tentu seorang ibu terkadang bisa melakukan kesalahan selama membimbing anaknya.
Namun, sebagai seorang anak tetap harus menghormati ibunya apa pun yang terjadi.
Hempaskan segala kebencian yang mungkin saja masih ada di hati kepada ibu.
Maafkan segala kesalahannya dan beri kasih sayang tulus kepadanya, sebelum semuanya terlambat.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | kompas |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kunthi Kristyani |
KOMENTAR