Akibat gulungan ombak tsunami itu, anak bungsu Farida terpisah dengannya dan sempat menghilang.
"Eh tiba-tiba sekitar jam 9 atau setengah 10 itu saya sudah kegulung ombak di dalam tenda itu. Nah ini anak saya yang paling kecil yang hilang dan baru ketemu jam 10 (pagi)," tutur Farida.
Beruntungnya, anak bungsu Farida ditemukan oleh seorang warga dalam keadaan selamat.
Farida mengaku tak tahu pasti seberapa jauh ia tergulung ombak tsunami.
Tetapi, ia dan suami merasa sudah seperti pasrah jika harus menjemput ajalnya saat malam itu.
"Pokoknya kegulung di dalam tenda itu sampai 3-5 meter deh, ya pokoknya kita kayak udah tinggal mati. Tapi ternyata Tuhan masih mengasihi," ujarnya.
Farida mengaku tak menyangka momen liburan keluarganya akan menjadi peristiwa yang begitu menyeramkan dan memilukan.
"Pas lagi di tenda kali ya, ini juga (anak) luka-luka. Ya miracle juga buat anak saya, buat saya. Tujuannya wisata kan bagus di Tanjung Lesung. Ngga nyangka juga karena biasanya terang, ngga tahu jadi begini," tuturnya.
Ia pun sempat melihat banyak korban berjatuhan meminta tolong, merintih kesakitan dan mencari orangtuanya.
Namun, Farida tak dapat berbuat banyak karena ia juga terluka seraya mencari anak bungsunya yang hilang.
"Ya ini anak saya yang kepisah masih umur 3,5 tahun. Kita nyari ke mana-mana sambil jerit supaya dengar.
Tapi di situ juga udah banyak korban teriak 'tolong saya, tolong saya, kaki saya patah, ibu saya mana' gitu. Kalau saya cuman sebutin anak saya, tapi ngga ketemu," tambahnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR