Nakita.id - Sejumlah korban selamat tsunami Banten masih merasakan trauma dan ketakutan jika mengingat kembali peristiwa mencekam tersebut.
Tak terkecuali Agung Bastian, selaku event organizer acara gathering PLN sekaligus korban selamat tsunami di Tanjung Lesung, Banten.
Agung Bastian masih gemetar ketika menceritakan perjuangannya bertahan hidup ketika digulung tsunami Banten.
Baca Juga : Ramalan Ki Kusumo, Tahun 2019 Banyak Konflik Antar Artis dan Perceraian Artis Makin Banyak!
Saat itu Agung sedang menjadi MC sekaligus mengurus Aa Jimmy dan Ade Jigo sebagai pengisi acara gathering PLN di Tanjung Lesung, malam harinya.
Agung menceritakan siang harinya ia dan semua peserta gathering PLN masih sempat melakukan water sport di pantai.
Ia pun sempat merasakan keseruan menaiki banana boat dan jatuh dengan riang gembira di tengah laut.
"Sebelum Seventeen tampil, siang itu kita sempat outbond, water sport juga. Saya juga termasuk ikut banana boat.
Kalau banana boat kan jatuhnya di tengah laut ya, itu saya sempat teriak di tengah laut karena bahagia. Tidak merasa ada apapun, akan ada apapun, karena bahagia banget," kata Agung Bastian, EO gathering PLN sekaligu sahabat asisten Ivan Gunawan.
Agung mengaku sempat melihat api merah Gunung Anak Krakatau di malam hari sebelum Seventeen tampil.
Baca Juga : Demi Hidupi Keluarga, Warsinah
Tapi, Agung dan ratusan orang di sana tidak mengira akan terjadi bencana di Tanjung Lesung.
"Cuman saat itu memang gunung anak Krakatau terlihat di siang hari, asapnya juga terlihat.
Kalau malam hari kan gelap ya, jadi api merah itu kelihatan. Kita memang sudah melihat, tapi tidak ada himbauan kalau kita harus menjauhi pantai," jelas Agung dikutip dari tayangan Brownis.
Saat tsunami menghantam, posisi Agung berdiri di depan panggung sebelah kanan sedang melihat Seventeen tampil.
Seketika tsunami datang, Agung tak sempat berlari menyelamatkan diri dan bahkan tidak sempat menolehkan kepala.
Agung mengatakan saat itu keluarga para pengisi acara sedang berada di belakang panggung dan tentu menjadi orang pertama yang dihantam tsunami.
Termasuk istri dan kedua anak Aa Jimmy yang ditemukan meninggal dunia setelah menghilang beberapa hari usai peristiwa.
Baca Juga : Seperti UFO, Lingkaran Hitam Ini Muncul dan Gegerkan Warga Rusia, Lihat Penampakannya!
"Kita ngga sempat lari, karena itu langsung menghantam dan menggulung kita. Di belakang panggung itu kita sediakan backstage untuk Seventeen dan Jigo. Istri Aa Jimmy dan anaknya itu sedang makan di belakang panggung saat kejadian," ujarnya.
Sedangkan, Agung mengaku masih dalam kondisi sadar ketika tsunami menggulung tubuhnya.
Agung seketika teringat akan kesalahannya dan berusaha tenang agar mampu bertahan hidup selama digulung ombak tsunami.
"Alhamdulillah aku ngga pingsan, aku sadar, sadarnya itu sadar dosa, istighfar sadar banyak salah. Tapi aku harus tetap rileks, istilahnya jangan panik, kalau ngga napas aku habis," katanya.
Ia merasakan betul tubuhnya seketika tenggelam ke bawah lalu naik kembali ke permukaan air karena gulungan ombak yang cukup dahsyat.
"Sampai akhirnya aku dibawa naik, pas di bawah itu aku udah ngga napas, terus dibawa naik aku napas, terus dibawa turun lagi. Digulung lah kita itu di air. Ending-nya aku ada di atas pohon," tuturnya.
Ketika itu Agung melihat ada sebuah pohon tumbang dan ia berusaha menggapainya agar bisa mengapung.
Agung pun melihat banyak sekali anak kecil di sekitarnya yang berusaha menggapai pohon dan benda lainnya untuk mengapung.
Ia terlihat merinding sambil mengusap tangannya ketika menceritakan banyak anak kecill menjadi korban tsunami.
"Aku lihat ada pohon tumbang, aku kejar, aku raih. Akhirnya aku naik di situ dan aku lihat ada anak kecil banyak. Selamat Alhamdulillah," ucapnya.
Setelah mengapung menggunakan pohon tumbang, Agung langsung berusaha menuju restoran vila yang letaknya cukup tinggi dari air.
Di restoran vila Tanjung Lesung itulah Agung berhasil selamat dari tsunami dalam kondisi tubuh babak belur karena hantaman benda-benda keras ketika tergulung air.
"Nah kebetulan di Tanjung Lesung itu restoran di vilanya tinggi. Jadi dari restoran baru turun ke tempat panggung kita. Kalau lari (ke atas) itu susah karena tangganya ada di ujung-ujung.
Cuman ketika aku sadar di atas pohon, aku larinya ke restoran, di restoran karena tinggi ya selamatnya di restoran, itu saksi hidupku," tandasnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR