Nakita.id - Medline Plus, U.S. National Library of Medicine mengatakan umumnya seseorang mengalami jantung berdetak sebanyak 60 hingga 100 kali dalam satu menit.
Namun berbeda dengan ibu hamil, detak jantungnya bisa lebih cepat dan di atas dari kisaran tersebut sehingga mengakibatkan jantung berdebar.
Ada banyak faktor yang membuat detak jantung ibu hamil lebih cepat, seperti karena adanya perubahan pasokan aliran darah.
Sebab ibu hamil membutuhkan lebih banyak darah untuk memasok oksigen dan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembang bayi.
Baca Juga : Ibu Hamil Alami Detak Jantung yang Lebih Cepat, Apa Saja Penyebabnya?
Seiring dengan detak jantung yang cepat, ibu hamil biasanya disertai juga dengan gejala lain, seperti sesak napas, batuk terus menerus, pusing, hingga pingsan.
Apabila alami gejala seperti itu, maka disarankan segera periksa pada dokter untuk mengetahui apakah ada perubahan kondisi kehamilan atau tidak.
Jika sudah seperti ini, lantas apakah detak jantung yang cepat pada ibu hamil itu berbahaya atau tidak ya Moms?
Melansir dari laman Momjunction, ternyata detak jantung yang cepat merupakan tanda kehamilan yang sehat.
Baca Juga : Lakukan Olahraga Kickboxing Saat Hamil, Amankah untuk Janin?
Pasalnya, ini menunjukkan bahwa tubuh bekerja dengan benar untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan janin untuk berkembang.
Serta, selama gejala lainnya tidak berbahaya maka hal ini bukanlah suatu masalah serius yang harus dikhawatirkan.
Walaupun peningkatan detak jantung adalah proses fisiologis yang normal, tapi Moms mungkin butuh beradaptasi dengan beberapa perubahan gaya hidup untuk menjaga kesehatan.
Misalnya yaitu cobalah untuk tetap tenang dan hilangkan stres dengan sesekali mengonsumsi teh chamomile atau aromaterapi.
Baca Juga : Manfaat Kickboxing pada Ibu Hamil, Cocok untuk Persiapan Persalinan!
Kemudian pastikan memiliki waktu yang cukup untuk tidur di malam hari dan kualitas tidur pun harus baik.
Atau bisa juga dengan berlatih teknik relaksasi seperti yoga dan meditasi, serta jangan lupa untuk minum air putih yang cukup agar tetap terhidrasi.
Akan tetapi, hal yang harus Moms ketahui adalah batas tinggi denyut jantung saat hamil.
Menurut American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG), denyut jantung ibu hamil tidak boleh melebihi 140 bpm, yang mana ukuran ini terjadi ketika sedang melakukan aktivitas fisik keras.
Baca Juga : Agar Ibu Hamil Menari dengan Aman, Lakukan Hal Ini Terlebih Dahulu
Serta ukuran denyut jantung pun nyatanya tidak memengaruhi jenis kelamin janin yang dikandung Moms.
Source | : | momjunction.com |
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR