Tsunami terjadi setelah belahan Anak Krakatau jatuh ke laut hingga menimbulkan 3 gelombang tinggi.
"Terus bagian atasnya ambruk, nah 5 menit kemudian timbul ombak tsunami. Ada 3 ombak itu yang besar dan yang paling besar ombak ketiga," katanya.
Menurut Puji, tingginya gelombang tsunami di tengah laut mencapai 12 meter.
Gelombang tsunami itu lantas menghancurkan perahu Puji dan nelayan lainnya.
Beruntungnya, mereka masih bisa mengapung di tengah laut menggunakan bongkahan perahu.
"Untungnya materialnya tidak sampai kami, cuman batu apungnya saja yang kena kami. Air lautnya juga campur sama belerang, bau, keruh juga kayak air kopi," jelasnya.
Puji menceritakan situasi di tengah laut usai letusan Gunung Anak Krakatau sempat hujan bercampur debu vulkanik.
Baca Juga : Demi Pacarnya yang Buruh Pabrik, Gadis 19 Tahun Pilih Bunuh Ibunya Daripada Putus!
Perjuangan Puji menyelamatkan diri di tengah laut ketika tsunami pun tak mudah.
Ia sempat menyusul temannya yang masih ada di daratan Anak Krakatau.
"Lalu saya berenang sama teman saya nyusul teman saya di daratan Anak Krakatau. Disana ternyata perahu teman-teman juga sudah hancur, mereka juga berenang. Terus saya samperin, saya nanya katanya di daratan masih ada 2 orang lagi," paparnya.
Tapi, di tengah Puji ingin menolong temannya, belahan Anak Krakatau kembali jatuh ke laut sebanyak 2 kali.
Buka Cabang ke-14, Nikmati Kelezatan Kuliner di Justus Steakhouse Asthana Kemang
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR