Ambrukan Anak Krakatau yang terakhir langsung membuat air laut terasa panas.
"Saya samperin, tapi belum sampai tempat bagian ujung gunungnya jatuh. Saya teriak ke mereka agar berenang ke tengah.
Setelah teman saya berenang ke tengah, bagian timur gunung ambruk lagi. Setelah ambruk itu airnya langsung panas sampai badan kerasa panas," katanya.
Baca Juga : Tak Hanya Buahnya, Daun Mangga Punya Manfaat yang Tak Terduga, Salah Satunya Mengobati Diabetes
Beruntungnya lagi, Puji dan 6 nelayan lainnya berhasil menyelamatkan diri dari tragedi letusan Anak Krakatau dan tsunami.
Mereka berkumpul di tengah laut dalam keadaan mengapung sambil memikirkan cara menyelamatkan diri.
Bahkan mereka sempat mengisi tenaga dengan mengonsumsi makanan seadanya, termasuk ikan mentah demi menambah tenaga.
"Akhirnya kita kumpul ada 7 orang dan ada persediaan beras. Kita makanin itu beras mentah di tengah laut, makan ikan mentah juga saking laparnya biar ada tenaga," ucapnya.
Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya Puji dan 6 nelayan lain memutuskan berenang ke daratan dengan bantuan bongkahan perahu.
Sayangnya, 3 nelayan tidak mampu lagi berenang hingga meminta Puji dan nelayan lain untuk terus berenang menyelamatkan diri lebih dulu.
Baca Juga : Kriss Hatta Akui Tak Ingin Jebloskan Hilda Vitria ke Penjara, Hotman Paris: 'Hatimu Mulia!'
"Sesudah itu kita memutuskan untuk berenang ke pulau dari tengah laut. Tapi, 3 orang ngga kuat berenang.
Puji mengatakan 3 temannya tidak sanggup lagi berenang ke daratan lantaran kehabisan tenaga dan alami kram kaki.
Buka Cabang ke-14, Nikmati Kelezatan Kuliner di Justus Steakhouse Asthana Kemang
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR