Bagi warganet, nomor rekening tersebut justru menjadi bumerang sendiri sebab warganet mempertanyakan maksud dari unggahannya, untuk berdakwah atau untuk menyebar kebencian.
Seorang warganet @johnlemmonn menyebut sang ustadz tengah menginginkan popularitas dan menggunakan tragedi musibah ini sebagai bentuk promosi serta meminta sumbangan untuk sekolah tahfiznya sendiri.
"Sepertinya kau tidak dapat menahan diri untuk 'dakwah'. Pria itu (Ifan Seventeen) menangis karena kehilangan istrinya, sahabat-sahabatnya, ratusan orang yang meninggal. Kau terlalu sibuk mengejar popularitas serta mempromosikan ceramah berbayar. Inikah yang kau maksud 'mengikuti jalan Nabi'?" tulisnya pada kolom komentar.
Di sisi lain, seorang musikus @opiyusof menyindir Ahmad Dusuki apakah anggota grup bandnya akan mendapatkan 'tiket gratis ke surga' jika berdonasi ke sekolah tahfiznya.
"Ustadz, apakah teman-teman bandku dan aku akan masuk neraka? Atau jika kami berdonasi padamu, kami akan masuk ke surga tanpa melewati Hari Perhitungan?" tulisnya.
Sedangkan warganet yang lain mengungkapkan bahwa tragedi tersebut akan tetap terjadi walaupun band Islami yang tampil.
Selain di instagram, sang ustadz juga mengunggah komentar yang sama di akun Twitter dan Facebooknya.
Sama seperti di Instagram, ia juga banyak mendapat kecaman di media sosialnya yang lain.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Instagram,Malay Mail |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR