- Bernapas cepat
- Bekerja lebih keras untuk bernapas (cuping hidung melebar, gerakan kulit di sekitar dan antara tulang rusuk atau di atas sternum, atau gerakan perut yang berlebihan)
- Terengah-engah dengan aktivitas normal seperti bermain
- Mengi (suara seperti bersiul)
- Batuk terus-menerus
- Kesulitan menghirup atau makan
- Kelelahan, tidak tertarik pada kegiatan normal atau favoritnya
- Sangat pucat atau biru di wajah, bibir dan / atau kuku jari
"Pertama kali anak perempuan saya (kakak Florence) mengalami serangan asma saat berusia tiga tahun. Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi. Dia belum didiagnosa," terang Sophie.
(Baca juga : Bayi Kena Batuk Pilek dan Napas Berbunyi)
Putrinya saat itu tengah berlari mengelilingi taman bermain dalam ruangan dan tiba-tiba kelelahan dan hampir lesu. Sophie panik dan bergegas ke rumah sakit. Anaknya didiagnosa terserang asma, menginap di malam hari, dan kemudian dikirim pulang.
Sophie dipuji karena membagikan video tersebut oleh para orangtua yang telah mengalami hal serupa. Perawat dan paramedis juga menimpali bahwa mereka bersyukur ibu ini menunjukkan seperti apa serangan asma yang terserang pada anak.
Untuk kondisi Baby Florence saat ini sudah berangsur baik. Sang ibu telah mengunggah foto mereka di rumahnya di Melbourne yang terlihat begitu bahagia dan sehat. (*)
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR