Nakita.id - Gadget bukan menjadi suatu barang yang mewah lagi tetapi sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan keluarga.
Bahkan penggunaan barang elektronik seperti TV, smartphone dan tablet untuk anak diperlakukan sebagai “digital babysitter” agar anak lebih tenang.
Banyaknya aplikasi dan games yang menarik, edukatif juga interaktif bagi anakmenjadi pertimbangan orangtua untuk memberikan tablet untuk anak bermain dan membaca.
Tetapi ada beberapa efek negatif yang dapat terjadi jika orangtua memberikan gadget terus terusan pada anak.
Baca juga: Gadget, Berisiko Ganggu Kesehatan Anak
Gangguan tidur
Anak dapat mengalami susah tidur atau kualitas tidur yang kurang baik bila sebelum waktu tidur ia bermain games, menonton video di Youtube.
Ini dapat terjadi karena cahaya yang dipancarkan dari layar gadget membuat anak susah tidur.
Keterlambatan bicara
Penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Pediatrics, menyarankan agar anak berusia di bawah 2 tahun tidak diberikan screen time seperti menonton televisi dan bermain gadget karena dapat mengakibatkan keterlambatan bicara dan gangguan tidur.
Penelitian lain juga menyingkap bahwa TV berpengaruh dalam kualitas waktu antara orangtua dan anak dan dapat mengganggu perkembangan bahasa anak.
Baca juga: Anak dan Gadget: Yang Penting Aturan Main
Sikap pasif
Jika terus bermain gadget, anak jadi kurang bergairah untuk melakukan aktivitas fisik seperti berjalan dan berlari.
Kurangnya stimulasi memegang benda langsung seperti bola atau puzzle, membuat anak cenderung lebih pasif.
Padahal kemampuan kognitif anak perlu diberikan stimulus sensori dengan cara memegang, menyentuh, mencium, melihat serta mendengar.
Baca juga: Ini Dia, Trik Ampuh yang Bikin Anak Tak Tergantung Gadget
Tidak baik bagi perkembangan fungsi mata
Tentunya layar TV dan gadget sangat menarik untuk anak sehingga ia terpaku melihatnya.
Namun perlu diingat bahwa gerakan yang cepat berpindah dari satu ke yang lainnya serta warna yang terang dari layar dapat membuat otot mata lelah.
Ditambah lagi bila jarak antara mata dan layar yang terlalu dekat.
Radiasi
Sebuah studi menyatakan bahwa otak anak yang berusia 5 tahun memiliki tulang tengkorak yang lebih tipis dan lebih banyak cairan daripada orang dewasa.
Jadi kepala anak dapat menyerap radiasi sepuluh kali lebih banyak daripada orang dewasa, artinya anak lebih berisiko terpapar radiasi dari alat elektronik tersebut.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR