Nakita.id – Moms pasti memiliki trauma emosional.
Bisa dengan kehilangan orang yang dicintai, atau putusnya hubungan sering dikaitkan dengan "patah hati".
Tidak banyak yang diketahui mengapa trauma emosional dapat membuat seseorang sakit secara fisik.
Penelitian baru menunjukkan bahwa respons kekebalan tubuh sendiri dapat memainkan peran kunci dalam kondisi tersebut.
Gejala sindrom patah hati termasuk sesak napas dan nyeri dada dan karena itu sering disalahartikan sebagai serangan jantung.
Baca Juga : Jangan Pergi ke Rumah Sakit Lewat dari Jam 3 Sore, Akibatnya Fatal!
Namun, tidak seperti serangan jantung, pasien tidak menderita penyumbatan arteri yang memasok darah ke jantung.
Penyebab sindrom patah hati tidak dipahami dengan jelas.
Tetapi sering kali merupakan akibat dari trauma emosional atau fisik yang hebat, yang diduga memicu respons kuat yang memengaruhi jaringan jantung.
"Kami menemukan bahwa sindrom patah hati memicu badai dalam sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan peradangan akut pada otot jantung.
Otot jantung kemudian menumpahkan sinyal peradangan yang beredar di seluruh tubuh," kata ketua peneliti Dana Dawson, Profesor di University of Aberdeen di Skotlandia.
Saat ini tidak ada pengobatan untuk sindrom patah hati.
Studi baru dalam jurnal Circulation, menunjukkan bahwa obat yang menargetkan peradangan dapat menawarkan harapan untuk memperbaiki patah hati.
Dalam studi tersebut, 55 pasien dengan sindrom patah hati atau kardiomiopati Takotsubo akut direkrut dari lima pusat jantung Skotlandia.
Dengan menggunakan teknik MRI yang canggih, para peneliti menemukan bahwa respon imun inflamasi di hati mereka yang mengalami sindrom patah hati lebih tinggi dibandingkan dengan sukarelawan sehat.
Baca Juga : Minum Rendaman Air dan Biji Ketumbar, Rasakan 6 Manfaat Kesehatan Tak Terduga Ini!
Studi ini juga menunjukkan bahwa tanda-tanda peradangan masih ditemukan lima bulan kemudian, meskipun pada tingkat yang jauh lebih rendah.
"Takotsubo kardiomiopati adalah kondisi serius yang disebabkan oleh stres yang mempengaruhi sebagian besar wanita dan dapat menyebabkan kerusakan dan jaringan parut pada otot jantung.
Yang mengejutkan, masih ada celah besar dalam pengetahuan kita tentang biologi yang mendasarinya," kata Profesor Metin Avkiran, Direktur Medis Associate di British Heart Foundation yang mendanai penelitian ini.
"Penemuan bahwa itu disertai dengan peradangan di dalam jantung dan di seluruh tubuh adalah langkah maju yang penting," kata Avkiran.
Baca Juga : 4 Penyebab Perut Buncit dari Kebiasaan yang Bisa Jadi Tak Moms Sadari
"Kami sekarang perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami apakah peradangan menyebabkan kardiomiopati Takotsubo.
Dan menentukan apakah obat yang menargetkan peradangan bisa menjadi kunci untuk memperbaiki patah hati," kata Avkiran.
Source | : | thehealthsite.com |
Penulis | : | Rizqa Widiasti |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR