Mereka akan lebih banyak berpartisipasi dalam hal positif dan juga dermawan.
Sehingga perilaku mereka tersebut akan mendorongnya meningkatkan komunitas dan relasi mereka, juga mereka akan terhubung dengan banyak orang baik di sekitarnya.
Orang yang memiliki sifat baik, juga akan mengalami peningkatan hormon endorfin.
Ketika mereka berbuat baik, maka tingkat kesenangan dan kebahagiaan mereka di otak akan bereaksi, sehingga mereka akan merasakan positif dari dalam pikirannya.
Baca Juga : Alami Trauma Mendalam, Ifan Seventeen Dikabarkan Jatuh Sakit
Saat yang bersamaan, hormon oksitosin akan membanjiri tubuh, sehingga mampu meningkatkan stres dan berkontribusi pada rasa bahagia dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Menurut temuan studi di National Institute of Health oleh Jorge Moll, menunjukkan bahwa orang yang berbuat baik akan aktif dalam berpikir positif.
Mereka juga akan memiliki empati yang tinggi, kepercayaan, dan juga memiliki hubungan sosial yang baik dalam otaknya.
Mereka juga cenderung dekat dengan orang-orang yang juga memiliki energi positif setara.
Baca Juga : Krisis Identitas Bisa Berujung Depresi, Atasi Dengan 5 Cara Ini
Bahkan, dalam penelitian Norton pada 2009, orang yang memiliki sifat baik hati akan cenderung memikirkan kepentingan banyak orang ketimbang memikirkan kepentingan pribadinya.
Mereka akan lebih merasa bahagia, ketika melihat orang sekitarnya bahagia.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | Kompas.com,Life Hack |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR