Roslina Verauli, MPsi selaku psikolog anak, remaja dan keluarga menjelaskan ada dua jenis labelling yang sering terjadi dari orangtua pada anak, yaitu labelling yang bersifat negatif dan positif.
Label negatif yang sering orangtua sebutkan pada Si Kecil contohnya “si lambat”, “si cengeng”, dan sebagainya.
Sedangkan untuk label positif sangat tipis bedanya dengan pujian yang sering Moms lontarkan untuk Si Kecil seperti “si pintar”, “anak baik”, atau mungkin “princess-nya Mama”.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Memberi Julukan Pada Si Kecil, Dampaknya Permanen
Ketika Si Kecil diberikan label, akan terbentuk skema dalam alam bawah sadarnya.
Skema tadi akan Si Kecil yakini ada pada dirinya dan dikembangkan menjadi stigma atau ciri tertentu.
Hal ini terjadi dan akan selalu menempel dalam kepribadiannya secara permanen.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Anak Bisa Jadi Rendah Diri, Ini Solusi Jika Moms Terlanjur Labeli Si Kecil
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR