Labelling positif sering terjadi ketika Moms memberikan pujian yang berlebihan pada Si Kecil.
Misalnya Moms selalu menyebut Si Kecil dengan panggilan “si pintar” karena Si Kecil pernah berhasil menyelesaikan aritmatika yang sulit bagi anak seumurnya.
Si Kecil dapat menduga label tadi seolah menjadi standar mutu baginya.
Baca Juga : Ikuti Sesi #LovingNotLabelling , Orangtua Akui Masih Sering Lakukan Labelling Pada Anak
"Bahwa ‘si pintar’ tadi, saat ia merasa tidak pintar atau gagal mengerjakan soal yang sulit, Si Kecil akan merasa tidak menjadi dirinya lagi" kata Roslina saat diwawancarai Nakita.id di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada Rabu (9/1/2019).
Si Kecil akan mudah merasa depresi dan cemas karena menganggap dirinya tidak lagi ‘pintar’ seperti yang Moms selalu ucapkan.
“Jadi saat Si Kecil diberi nama-nama yang baik di rumah, itu sama aja seperti labelling” tambah Roslina.
Baca Juga : #LovingNotLabelling, Menginspirasi Para Moms Agar Tak Melakukan Labelling pada Anak
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR