Bingung dengan kasus penyakit Marler, Dr. Rodriguez-Bigas merekomendasikan agar dia mendapatkan tes genetik.
Tes mengungkapkan bahwa Marler memiliki kelainan yang sangat langka yang disebut CMMRD.
Dr. Rodriguez-Bigas menjelaskan bahwa kelainan tersebut terjadi pada orang yang memiliki kanker yang berbeda-beda, sehingga membuat sel tubuhnya tidak bisa memperbaiki diri.
Orang tua Marler memiliki riwayat lynch syndrome, mutasi pada gen yang disebut PMS2 yang membuat mereka sangat rentan terhadap kanker usus besar, endometrium, dan jenis kanker lainnya.
Ketika Marler mewarisi dua salinan gen yang buruk, itu berarti dia sangat rentan terhadap berbagai jenis kanker.
Baca Juga : Ngeri Banget! Ikan Asin Ternyata Jadi Penyebab Kanker Nasofaring Seperti yang Diidap Ustad Arifin Ilham
Tidak ada pengobatan untuk kelainan ini, yang bisa dilakukan adalah pemindaian rutin untuk menangkap kanker yang berkembang lebih awal.
Tiga tahun kemudian, Marler mengalami batuk, muntah, dan demam tinggi.
Dokter menemukan ada yang mencurigakan pada kelenjar getah bening dan Marler kembali ke dokter yang serupa.
"Aku tidak percaya itu terjadi lagi.
Biopsi menunjukkan bahwa itu adalah limfoma, salah satu jenis yang paling sulit diobati.
Para dokter memberi tahu aku bahwa perawatan akan sangat melelahkan."
Marler melakukan enam jenis kemoterapi, salah satunya dikirim melalui sumsum tulang belakangnya.
Hari ini, pada usia 28, Marler bersyukur masih diberi kesempatan untuk hidup.
Keluarga Maler memujinya akrena kemampuannya untuk menahan rasa sakit dengan senyuman.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | rd.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR