Hal ini juga dibenarkan oleh seorang penjaga hutan di Gunung Krakatau.
"Sepengetahuan saya dulu, tahun 1978 itu kan banyak korban, jadi kejadiannya itu hari Iduladha 5 hari lagi, karena kapal ini melebihi kapasitas muatan jadi tenggelam, dan banyak mayat-mayat terdampar di sana," Muchtar, mantan penjaga hutan areal cagar alam Gunung Krakatau.
Hingga saat ini misteri mengenai kapal tersebut pun belum terpecahkan.
Baca Juga : Kebutuhan Seksual Moms Kurang? Lakukan Ini Agar Tak Menyesal
Misteri lainnya tak jauh dari pos jagawana Gunung Anak Krakatau di mana kapal biasa bersandar, kesaksian beberapa orang yang datang, pada malam tertentu mereka mendengar suara gamelan jawa dimainkan dengan dalang yang sedang bermain wayang.
Saat sumber suara didekati, mereka tak menemukan sumber suara tersebut berasal.
Seorang mantan penjaga cagar alam Gunung Anak Krakatau tersebut pun membenarkan misteri yang terjadi.
"Jadi memang gamelan itu, terjadinya setiap malam Jumat," ungkap Muchtar.
Baca Juga : Rafathar Terlihat Benci pada Baim Wong Hingga Enggan Menyentuhnya, Ternyata Ini Alasannya
Para wisatawan tersebut juga mengatakan bahwa melihat adanya hewan seperti biawak yang cukup besar dan burung elang serupa dengan elang jawa yang ukurannya sebesar kambing.
Tetapi para penjaga hutan di daerah Gunung Anak Krakatau tak pernah menemukan hewan-hewan tersebut.
(Artikel ini sudah terbit di Nova.id dengan judul: Misteri Gunung Anak Krakatau, Tak Boleh Sebut Kata Ini Jika Tak Ingin Sial!)
Source | : | nova.id |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR