Nakita.id - Gunung Anak Krakatau pada akhir tahun yang lalu sempat erupsi hingga menimbulkan tsunami di Selat Sunda.
Gunung Anak Krakatau kini menjadi lebih kecil daripada sebelum erupsi.
Awalnya tinggi Gunung Anak Krakatau ini mencapai 338 meter kini hanya setinggi 110 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga : Sebelum Tsunami, Warga Mengaku Terbiasa Mendengar Gemuruh dari Anak Gunung Krakatau
Di samping itu, setiap tempat pasti memiliki mitos dan misteri tersendiri, sama seperti Gunung Anak Krakatau.
Apalagi ledakannya pada tahun 1883 yang lalu memiliki dampak yang besar untuk dunia.
Lalu apa saja mitos dan misteri yang terjadi di Gunung Anak Krakatau?
Baca Juga : Berbahaya! 5 Hal Ini Harus Dihindari Karena Bisa Perlambat Proses Persalinan
Dikutip dari tayangan On The Spot Trans 7 pada 7 Juni 2018, inilah mitos dan misteri yang ada di Gunung Anak Krakatau.
Masyarakat sekitar Gunung Anak Krakatau memiliki pantangan-pantangan saat berkunjung ke daerah tersebut.
Mereka yang berkunjung tidak boleh menyebut kata kepiting.
Warga sekitar percaya bahwa ada yang menyebut nama kepiting saat berada di daerah tersebut maka akan mendapatkan kemalangan.
Baca Juga : Terbukti Lakukan 15 Kali Transaksi, Ternyata Vanessa Angel Pernah Lakukan 'Pelayanan' Hingga Singapura
Sehingga warga sekitar mengganti nama kepiting dengan sebutan kerbau.
Jika menemukan rumput liar yang disebut dengan 'oyot', maka kita tidak boleh menyebutkan namanya, tetapi diganti dengan kesara, yaitu tali kekang untuk kerbau.
Apabila hal-hal tersebut dilanggar, maka ada saja kemalangan yang akan terjadi, seperti sakit perut hingga kehilangan perahu dan yang lainnya.
Baca Juga : 6 Peluang Mendapatkan Anak Kembar yang Jarang Disadari, Salah Satunya Gaya Hidup
Misteri lainnya adalah penampakan kapal putih di daerah Gunung Anak Krakatau.
Kapal berwarna putih tersebut tak berawak, yang terombang ambing di perairan dekat Gunung Anak Krakatau.
Tetapi saat didekati kapal tersebut malah menghilang.
Seorang wisatawan mengatakan pengalaman mistisnya saat berkunjung ke gunung tersebut.
Baca Juga : Tak Kalah Tampan dari Ammar Zoni, Intip Pesona 2 Adiknya yang Ikut Terjun ke Dunia Hiburan
"Jadi perjalanan berikutnya, juga ada terlihat samar-samar kapal putih, ada teman-teman yang melihat," ungkap seorang wisatawan Mujiono.
Hal ini juga dibenarkan oleh seorang penjaga hutan di Gunung Krakatau.
"Sepengetahuan saya dulu, tahun 1978 itu kan banyak korban, jadi kejadiannya itu hari Iduladha 5 hari lagi, karena kapal ini melebihi kapasitas muatan jadi tenggelam, dan banyak mayat-mayat terdampar di sana," Muchtar, mantan penjaga hutan areal cagar alam Gunung Krakatau.
Hingga saat ini misteri mengenai kapal tersebut pun belum terpecahkan.
Baca Juga : Kebutuhan Seksual Moms Kurang? Lakukan Ini Agar Tak Menyesal
Misteri lainnya tak jauh dari pos jagawana Gunung Anak Krakatau di mana kapal biasa bersandar, kesaksian beberapa orang yang datang, pada malam tertentu mereka mendengar suara gamelan jawa dimainkan dengan dalang yang sedang bermain wayang.
Saat sumber suara didekati, mereka tak menemukan sumber suara tersebut berasal.
Seorang mantan penjaga cagar alam Gunung Anak Krakatau tersebut pun membenarkan misteri yang terjadi.
"Jadi memang gamelan itu, terjadinya setiap malam Jumat," ungkap Muchtar.
Baca Juga : Rafathar Terlihat Benci pada Baim Wong Hingga Enggan Menyentuhnya, Ternyata Ini Alasannya
Para wisatawan tersebut juga mengatakan bahwa melihat adanya hewan seperti biawak yang cukup besar dan burung elang serupa dengan elang jawa yang ukurannya sebesar kambing.
Tetapi para penjaga hutan di daerah Gunung Anak Krakatau tak pernah menemukan hewan-hewan tersebut.
(Artikel ini sudah terbit di Nova.id dengan judul: Misteri Gunung Anak Krakatau, Tak Boleh Sebut Kata Ini Jika Tak Ingin Sial!)
Source | : | nova.id |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR