Nakita.id - Kegiatan travelling tidak hanya dibutuhkan oleh anak muda yang bebas.
Orang dewasa yang sudah berkeluarga dan memiliki anak membutuhkan travelling paling tidak satu kali setiap tahunnya.
Sayangnya banyak orang tua beranggapan travelling adalah hal yang tidak mudah dilakukan saat sudah memiliki buah hati sehingga lebih memilih untuk tidak kemana-mana.
Baca Juga : Ini Deretan Aplikasi Offline Penting yang Bisa Diakses Saat Travelling
Psikolog anak Nadya Pramesrani, M.Psi saat acara Press Conference Drawing Competition HiLo School mengatakan, lonelyplanet.com melakukan penelitian tentang kebiasaan travelling pada orang tua di tahun 2018.
Hasilnya menunjukkan hasil kalau kebanyakan orang tua hanya mengajak Si Kecil pergi liburan sebanyak 2-3 kali dalam setahun.
Baca Juga : Warganet Dibuat Terpingkal Melihat Foto Sarwendah yang Cium Perut Ruben Onsu
Tak hanya itu, penelitian tersebut juga mengatakan jika orang tua biasanya mengajak Si Kecil mengunjungi tempat wisata yang pernah ia kunjungi waktu kecil.
"Tujuannya agar Si Kecil memilki pengalaman yang sama dengan yang pernah orang tua alami di tempat tersebut" ucap Nadya.
Tren ini sudah berlangsung selama kurang lebih lima tahun terakhir.
Baca Juga : Si Kecil Makan Berantakan? Itu Salah Satu Tanda Ucapan Sayangnya!
Orang tua millenials merasa harus meluangkan waktunya untuk benar-benar bisa menikmati travelling bersama keluarga.
Tuntutan pekerjaan dan perkembangan zaman menuntut orang menjadikan liburan sebagai kebutuhan utamanya.
Dalam rumah tangga, travelling bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas hubungan dalam keluarga.
Baca Juga : Debat Capres, Sang Moderator Ira Koesno Punya Rahasia Cantik di Usia 49 Tahun, Bikin Salfok!
Pada umumnya Moms baru akan mengajak Si Kecil liburan pada usia 6-12 tahun.
Padahal menurut Nadya, saat sebuah keluarga melakukan travelling, manfaatnya tidak hanya bagi orang dewasa tapi juga pada anak-anak.
Travelling bermanfaat untuk meningkatkan kedekatan antara orang tua dan Si Kecil.
Baca Juga : Terbongkar, Ada Artis yang Cari Pacar Lewat Muncikari, Robby Abbas : 'Baru Saja Keluar Lapas'
Banyaknya kegiatan menyenangkan yang dilakukan bersama membuat Si Kecil merasakan kehangatan keluarga secara utuh.
Nadya juga menambahkan, travelling dapat memberikan memori positif seumur hidup.
Hal ini penting bagi Si Kecil yang berusia 6-12 tahun.
Tujuannya untuk meminimalisir konflik antara orang tua dan Si Kecil saat beranjak remaja.
Baca Juga : Sebulan Rutin Minum Jus Seledri, Perempuan Ini Rasakan Manfaat yang Menakjubkan!
Memori positif tentang keluarga yang tertanam pada otak Si Kecil akan membuatnya selalu mengingat bahwa Moms dan Dada menyayanginya.
Hal ini akan meminimalisir kerenggangan antara Si Kecil dan orang tua yang biasa terjadi saat remaja atau dewasa.
Memori positif membantu Si Kecil untuk berpikir rasional meskipun terjadi konflik antara dirinya dan Moms atau Dads rasa sayang yang ia miliki untuk orang tuanya tidak hilang.
Baca Juga : Sebulan Rutin Minum Jus Seledri, Perempuan Ini Rasakan Manfaat yang Menakjubkan!
Nadya juga menjelaskan keuntungan lain dari travelling bagi pasangan suami istri yang sudah memiliki anak.
Travelling dapat meningkatkan kualitas hubungan antara Moms dan Dads.
Ditambah lagi dengan kehadiran Si Kecil saat travelling.
Baca Juga : 7 Makanan yang Ampuh Tingkatkan Libido Berhubungan Intim, Buktikan Dads!
Hal ini mampu mengurangi potensi terjadinya perceraian.
Dan yang paling penting, travelling bisa meningkatkan kebahagiaan bagi individu dan keluarga.
Saat travelling Moms dan Dads hanya akan berfokus pada rencana liburan dan bagaimana membuat kenangan yang indah saat liburan sebagai bentuk pelepas stress.
Baca Juga : Khasiat Minum Rendaman Air Ketumbar, Rutin Konsumsi Selama Seminggu Bikin Moms Terkejut Melihat Hasilnya
Hal inilah yang mampu memperbaiki kualitas hidup secara keseluruhan dan menjaga keutuhan rumah tangga.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR