Nakita.id - Proses belajar Si Kecil tidak terbatas hanya pada ruang kelas dan sekolah Moms.
Moms dan Dads dapat membantu anak belajar banyak hal baru melalui banyak cara, salah satunya dengan pergi liburan bersama.
Siapa sangka Moms, liburan yang bertujuan untuk melepas stress para orang tua ternyata juga memiliki segudang manfaat bagi tumbuh kembang Si Kecil.
Baca Juga : Moderator Debat Capres, Ira Koesno Punya Koleksi Foto-foto Tanpa Make Up yang Bikin Pangling dan Tuai Pujian
Nadya Pramesrani, M.Psi., Psikolog Anak dari @rumah.dandelion pada acara Press Conference HiLo School menjelaskan usia Si Kecil yang direkomendasikan untuk liburan adalah 6-12 tahun (usia Sekolah Dasar).
Ini mengacu pada survey yang dilakukan Family Travel Association tahun 2016.
Alasannya, pada usia sekolah dasar Si Kecil berada di tahap potensi belajarnya sedang memuncak.
Baca Juga : Warganet Dibuat Terpingkal Melihat Foto Sarwendah yang Cium Perut Ruben Onsu
Selain itu, di usia 6-12 Si Kecil juga mulai memliki pemahaman terhadap sesuatu dan mulai mengerti tentang bagaimana dunia bekerja.
Cara paling efektif, menurut Nadya untuk mengoptimalkan potensi tersebut adalah dengan memberikan pengalaman langsung.
Orang tua memiliki berperan penting untuk mengoptimalkan hal tersebut bukan sekedar melalui teori atau ceramah.
Baca Juga : Si Kecil Makan Berantakan? Itu Salah Satu Tanda Ucapan Sayangnya!
Travelling ke lokasi yang berbeda budaya dan kebiasaan misalnya.
Saat travelling anak dituntut untuk bisa beradaptasi dengan banyak perbedaan.
Tempat tidur di daerah destinasi berbeda dari yang biasa mereka gunakan di rumah, makanannya berbeda, cara komunikasi orang-orang di sekitarnya pun berbeda.
Baca Juga : Debat Capres, Sang Moderator Ira Koesno Punya Rahasia Cantik di Usia 49 Tahun, Bikin Salfok!
Dari sana Si Kecil belajar melatih kemampuan sosial dan adaptasinya.
“Sekecil apapun perbedaanya, Si Kecil akan aware untuk tahu ada hal apa yang ia temukan berbeda dari lingkungan biasanya” tutur Nadya.
Tak hanya itu, Si Kecil juga akan belajar untuk bersosialisasi dan berkomunikasi
Baca Juga : Khasiat Minum Rendaman Air Ketumbar, Rutin Konsumsi Selama Seminggu Bikin Moms Terkejut Melihat Hasilnya
Perkembangan otak Si Kecil juga semakin terstimulasi dengan kegiatan yang Moms dan Dads lakukan selama travelling.
Menurut Nadya, saat sebuah keluarga pergi travelling ke luar kota, semua anggota keluarga akan terlibat melakukan berbagai aktivitas dan bermain bersama.
Berbeda halnya jika rekreasi hanya dilakukan di dalam kota karena biasanya Moms dan Dads akan mengantarkan Si Kecil bermain saja, tidak ikut bermain dengannya.
Baca Juga : 7 Makanan yang Ampuh Tingkatkan Libido Berhubungan Intim, Buktikan Dads!
Permainan interaktif yang melibatkan seluruh anggota keluarga dapat meningkatkan ikatan emosional antara Moms, Dads, dan Si Kecil.
“Sementara itu, kegiatan di luar ruangan dan di alam dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi, kemampuan fisik, serta daya tahan tubuh anak” tambah Nadya.
Jika aktivitas fisik hanya dilakukan di dalam ruangan, dampaknya Si Kecil akan mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi.
Baca Juga : 5 Metode Efektif Mengajari Si Kecil Disiplin Tanpa Perlu Memarahinya
Nadya menambahkan jika Si Kecil yang tidak mendapatkan pengalaman yang cukup untuk berlatih berkomunikasi dan bersosialisasi secara langsung seringkali ia akan mendapatkan kendala dalam mendapatkan teman saat beranjak remaja nanti.
Potensi bullying juga akan semakin tinggi dengan anak-anak ini karena mereka tidak terlatih untuk melihat perbedaan dan sulit menempatkan diri di lingkungan yang berbeda.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR