Nakita.id - Memiliki lima anak dengan jarak usia yang berbeda-beda, bagi Enno Lerian adalah hal yang susah-susah-gampang.
Apalagi mantan penyanyi cilik ini memilih untuk tidak menggunakan baby sitter atau helper di rumah demi bisa memantau pertumbuhan Si Kecil secara keseluruhan.
Dari banyaknya waktu yang ia habiskan bersama Si Kecil, Enno mengaku pernah secara tidak sadar melakukan labelling pada anak.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Pujian Moms untuk Si Kecil Ternyata Bisa Menjurus ke Labeling
Enno ternyata pernah tanpa sengaja menyebut anak kedua dari perkawinannya dengan sang suami, Priambodo Soesetyo dengan julukan “si tukang cranky”.
Namun hal ini tidak dilakukan secara langsung di depan Si Kecil.
Biasanya ia menggunakan label ini saat sedang bicara dengan sang suami, atau guru Si Kecil di Daycare untuk merujuk pada kebiasaan Si Kecil yang menurut Enno mudah sekali cranky.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Ajak Dads Terapkan No Labelling di Rumah Yuk, Moms!
Artis cantik yang kini juga berprofesi sebagai penyiar radio ini belum terlalu memperhatikan bagaimana respon Si Kecil atas label yang ia berikan.
Meski begitu sebisa mungkin Enno berusaha untuk tidak melakukannya lagi karena takut menyakiti hati Si Kecil.
“Sebagai orang dewasa aja kita nggak suka kan ya saat dilabeli oleh orang lain, kalau itu terjadi sama anak-anak yang belum bisa mengekspresikan perasaannya, kebayang nggak (label) itu jadi sesuatu yang dipendam sama mereka terus impactnya mereka jadi nggak percaya sama kita” tutur Enno pada Nakita.id.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Memberi Julukan Pada Si Kecil, Dampaknya Permanen
Terkait julukan “cranky” yang Enno berikan pada Si Kecil sebenarnya Enno mengerti ada alasan di balik itu.
Tanda-tanda cranky ini wajar muncul di usia Si Kecil yang baru menginjak 2 tahun.
Di usia tersebut ada fase tantrum atau ledakan emosi yang sulit dikendalikan sedang dialami Si Kecil.
Baca Juga : #Lovingnotlabelling: Usia 3-5 Tahun Si Kecil Sedang Membentuk Karakter, Jangan Diberi Label!
Enno menyadari kalau tindakan labelling yang dilakukan oleh orangtua pada Si Kecil bukanlah tindakan yang bijaksana.
“Karena sebenernya aku yakin si anak juga gak pengen jadi seperti itu jadi nggak bijaksana banget kalau aku sebagai orangtua melabeli dia cranky hanya karena dia rewel di usia segitu” tutur Enno.
Dari pengalaman ini, Enno dan suami sama-sama belajar untuk lebih berhati-hati dalam memilih kata.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Si Kecil Bisa Jadi Minder atau Perfeksionis, Ini Indikator Moms Labeli Anak
Salah satu cara yang Enno lakukan adalah mengganti kalimat pernyataan menjadi pertanyaan.
Seperti misalnya saat anak mulai nakal, daripada berkata “dasar nakal” Enno akan memilih berkata “kenapa sih Nak bikin mama sedih terus?”.
Dengan begitu Enno berharap tidak lagi mengulangi perilaku labelling yang pernah ia lakukan.
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR