5. Ovulasi yang tidak tepat
Sulit untuk mengetahui dengan tepat kapan Moms berovulasi.
"Banyak wanita mengikuti aturan di buku tertulis, di mana mereka percaya berovulasi 14 hari setelah hari pertama haid, tetapi panjang siklus bervariasi, dan ovulasi tidak selalu terjadi pada waktu yang sama setiap bulan," kata Dr. Seibel.
Selain itu, sebagian wanita juga berpikir dapat menentukan ovulasi dilihat dari gejalanya.
"Anda mungkin memerhatikan mengalami peningkatan keputihan seperti adanya gumpalan putih beberapa hari sebelum ovulasi," kata Yvonne Bohn, MD, seorang ob-gyn dan rekan penulis The Mommy Docs Ultimate Guide to Pregnancy and Birth.
Baca Juga : Niatnya Ingin Jadi Lebih Cantik, Bibir Perempuan Ini Justru Bernanah dan Terluka Akibat Filler Murah!
Agar tidak salah menebak, Dr. Seibel mengatakan sebaiknya menggunakan alat prediksi kesuburan untuk memberikan jawaban yang lebih akurat.
6. Berhubungan intim pada saat ovulasi
Jika Moms memiliki alat prediksi kesuburan, atau menggunakan metode kalender untuk mencoba mengidentifikasi ovulasi, mungkin berpikir akan masuk akal berhubungan seksual pada saat ovulasi.
Setelah ovulasi, sel telur dapat dibuahi hanya sekitar 24 jam.
Bila Moms salah tentang ovulasi, maka harus menunggu untuk mencoba lagi bulan depan.
Para ahli mengatakan, karena sperma dapat hidup selama tiga hingga lima hari, maka berhubungan intim dalam beberapa hari menjelang ovulasi akan meningkatkan peluang Moms untuk hamil.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | parents.com |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR