Baca Juga : Sebelum Meninggal Dunia, Gebi Ramadhan Sampaikan Pesan Terakhirnya pada Uus, 'Gebi Mau Sembuh Bang'
Dikatakan Lustbader, pasien sindrom retensi feses selalu bereaksi keras ketika tubuh memberikan sinyal untuk buang air besar.
Dia akan mengencangkan otot panggul dan bokong sehingga tinja tidak keluar menyeluruh dari ususnya, yang terdorong keluar hanyalah feses cair dengan jumlah yang sedikit.
Lalu untuk kasus Chambers, Lustbader berkata bahwa ini hanya solusi sementara yang bisa menyebabkan malnutrisi.
Jika Chambers benar menelan narkoba, pembungkusnya bisa pecah di dalam usus dan menyebabkan overdosis.
Kalaupun jumlahnya kecil dan bisa diserap tubuh, polisi akan bisa mendeteksi keberadaan narkoba melalui urin.
Selain itu, menahan buang air besar begitu lama juga bisa menganggu mekanisme respons usus.
“Jika pria tersebut terus-terusan menolak buang air besar, kelak motilitas ususnya akan bermasalah. Ia akan butuh obat pencahar untuk mengaktifkan kembali kerja usus besar,” kata Lustbader.
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Source | : | Kompas.com,ny post |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR