Nakita.id - Menahan buang air besar atau BAB tentu mempunyai risiko tersendiri bagi tubuh, terlebih jika menahannya selama berjam-jam.
"Sebenarnya, menahan BAB bukan ide yang baik walau kadang terpaksa kita lakukan," tutur Dr Niket Sonpal, asisten profesor klinis di Tuoro College of Osteopathic Medicine di New York.
Berdasarkan laporan Dr. Sonpal yang dilansir dari Kompas.com, semakin lama kotoran di tahan, semakin keras terksturnya akan terbentuk.
Baca Juga : Dilarang Menahan Buang Air Besar, Ini Akan Terjadi pada Tubuh
Karena feses sudah mengeras, saat mencoba mengeluarkannya kita akan mengalami kesulitan seperti pendarahan dan bahkan menyebabkan anus sedikit robek.
"Saya tidak pernah mendengar ada orang meninggal akibat menahan feses. Tetapi, pada orang dewasa, menahan buang air besar terlalu lama dan sering akan menyebabkan impaksi, di mana tinja jadi keras membatu," kata Sonpal.
Nah, itu yang akan terjadi ketika kita menahan buang air besar selama beberapa jam.
Lalu bagaimana jika seseorang menahan membuang air besar selama lebih dari sebulan?
Salah satu kisah teraneh pernah menjadi sorotan media internasional pada Maret 2018 lalu.
Melansir New York Post, seorang pria asal Inggris bernama Lammar Chambers (24) bersikukuh untuk tidak buang air besar selama lebih dari 40 hari.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Source | : | Kompas.com,ny post |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR