Nakita.id - Informasi awal kehamilan bagi pasangan baru menjadi sangat penting.
Salah satu informasi awal kehamilan yang perlu diketahui Moms tentang tidak boleh olahraga ketika merencanakan kehamilan.
Apakah benar informasi awal kehamilan tentang tidak boleh olahraga ketika merencanakan kehamilan merupakan mitos atau fakta?
Melansir dari Parents, berikut mitos dan fakta tentang berolahraga ketika merencanakan kehamilan.
1. Menunda olahraga
Sebagian Moms pasti memilih sebaiknya menunda berolahraga ketika merencanakan kehamilan.
Faktanya, berolahraga ketika merencanakan kehamilan dapat membantu kondisi fisik Moms lebih prima untuk perkembangan janin sedari dini.
Bila kondisi fisik Moms lebih prima ketika melahirkan nanti akan menjadi lancar dan lebih mudah menurunkan berat badan setelah melahirkan.
Tak hanya itu, olahraga juga meningkatkan kesuburan bila Moms yang kesulitan untuk hamil karena sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau kelebihan berat badan.
Baca Juga : Catat, Ini Waktu yang Tepat Melakukan Pembuahan Agar Cepat Hamil!
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Hal Sederhana Ini Bisa Sebabkan Tidak Subur!
Sebaiknya memulai olahraga yang ringan dan membiasakan olahraga menjadi rutinitas agar ketika hamil nanti sudah terbiasa membawa beban tambahan.
2. Olahraga terlalu keras
Bagi Moms yang terpikir untuk membentuk berat badan yang ideal sebelum bertambah berat badan sebaiknya pikirkan itu nanti.
Menurut Amy Ogle, seorang penulis buku Before Your Pregnancy, mengatakan, olahraga dapat memberikan tekanan pada tubuh.
Jika dilakukan berlebihan bisa berbahaya apalagi dalam masa merencanakan kehamilan.
Justru Moms harus memastikan mendapatkan kecukupan gizi bukan menurunkan berat badan.
Olahraga yang direkomendasikan adalah olahraga yang lebih moderat, seperti berjalan, hiking, dan berenang.
3. Jangan banyak bergerak
Ketika sudah dipastikan hamil, kita dianjurkan tidak boleh banyak bergerak atau beraktivitas.
Faktanya, menyempatkan berjalan, berenang, dan jogging selama 30 menit setiap hari, baik untuk kesehatan jantung Moms.
Kalau kesehatan jantung baik, ketika proses melahirkan nanti fisik dan mental juga sehat.
"Moms butuh menahan banyak saat proses persalinan. Anggap saja kehamilan adalah sebuah perlombaan besar, dan proses persalinan adalah lari maraton. Maka Moms membutuhkan energi yang banyak dan cardio dapat membantunya," jelas Jason Keigher, pelatih pra dan pasca natal di New York.
Baca Juga : Hamil di Usia 40 Tahun, Mungkinkah Terjadi? Ini Penjelasannya
4. Jangan olahraga sendirian
Kesehatan calon ayah sama pentingnya selama 90 hari sebelum pembuahan karena waktu tersebut diperlukan agar sperma dapat berkembang optimal.
Maka saat ini adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkan kesehatan yang baik.
Nikmati menjadi aktif dan mendukung kebiasaan sehat bersama.
Lakukan olahraga secara bersama dengan pasangan.
Badan sehat, ikatan dengan pasangan pun semakin erat.
Baca Juga : Cut Meyriska Mantap Berhijab Setelah Pulang Umrah, Mengaku Ibunya Belum Tahu Sama Sekali
5. Konsultasi ke dokter kandungan untuk olahraga ketika hamil
Melanjutkan olahraga setelah hamil sebenarnya ada baiknya.
Tetapi untuk mencegah hal yang tak diinginkan, sebaiknya Moms berkonsultasi pada dokter kandungan.
Informasi awal kehamilan tentang tidak boleh olahraga ketika merencanakan kehamilan sebenarnya perlu diluruskan.
Namun dengan tujuan mempersiapkan tubuh saat kehamilan tiba bukan untuk membentuk berat badan ideal.
Tak lupa, memilih olahraga moderat seperti berjalan, joging, dan berenang.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Parents |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR