Nakita.id - Salah satu hal menakjubkan pada perkembangan janin bulan 5 adalah kepala janin mulai ditumbuhi rambut.
Panjang janin sudah mencapai kisaran 14-16 cm dengan berat sekitar 260 gram.
Pada perkembangan janin bulan 5, kulitnya tipis karena tidak ada jaringan lemak di bawah
kulit.
Kulit yang menutupi bayi mulai bertumbuh dari dua lapisan, itulah perkembangan janin bulan 5.
Baca Juga : Perkembangan Janin Bulan 5 : Sistem Syaraf Berkembang sempurna
Epidermis yang terletak di permukaan dan dermis yang merupakan lapisan dalam.
Epidermis inilah yang membentuk pola-pola ermukaan pada ujung jari, telapak tangan dan telapak kaki.
Sedangkan dermis mengandung pembuluh-pembuluh darah kecil, saraf, dan sejumlah besar lemak.
Kepalanya mulai ditumbuhi rambut.
Begitu juga seluruh permukaan tubuhnya.
Hanya saja rambut di kepalanya lebih rapat dan berwarna lebih pekat.
Sementara "bakat" apakah rambutnya akan lurus, ikal, keriting, maupun lebat atau jarang, ditentukan oleh gen ayah dan ibu yang diturunkan kepadanya.
Dengan peralatan sederhana seperti stetoskop atau doppler, denyut jantung janin sudah bisa didengar.
Baca Juga : Perkembangan Janin Bulan 5 : Tulang Janin Mulai Mengeras
Bahkan dengan USG, ibu bisa melihat bagaimana jantung janinnya berdenyut.
Berbeda dengan jantung ibu yang setiap menit hanya mencapai kisaran 60-80 detakan, denyut jantung janin bisa mencapai 120-160 per menit.
Pengalaman mengamati/mendengarkan denyut jantung janin sungguh luar biasa buat si ibu.
Ia bisa merasakan langsung bahwa ada kehidupan baru yang sangat berharga dalam dirinya!
PERKEMBANGAN JANIN BULAN 5 : PEMERIKSAAN SAMPEL DARAH JANIN
Sampel darah janin atau dikenal juga dengan istilah cordosentesis, diambil dari tali pusar.
Langkah ini diambil jika cacat yang disebabkan kromosom telah terdeteksi oleh pemeriksaan USG.
Baca Juga : Perkembangan Janin Bulan 5 : Pertumbuhan Janin Semakin Pesat
Biasanya dilakukan setelah kehamilan memasuki usia 20 minggu.
Tes ini bisa mendeteksi kelainan kromosom, kelainan metabolis, kelainan gen tunggal, infeksi seperti toksoplasmosis atau rubella, juga kelainan pada darah (rhesus), serta problem plasenta semisal kekurangan oksigen.*
Source | : | nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR