Namun anak yang menderita Williams Syndrome memiliki kemampuan cukup baik dalam bahasa, musik, dan kegiatan yang melibatkan memori.
Akan tetapi, Si Kecil dengan William’s Syndrome pun akan mengalami hambatan dalam kemampuan berbicaranya.
Riset menunjukkan penderita William’s Syndrome terhambat dalam melafalkan serta menyuarakan kata-kata akibat lemahnya otot-otot yang memengaruhi kemampuan verbal.
Tak hanya masalah kecerdasan, pertumbuhan mental anak penderita William’s Syndrome nantinya akan mengalami gangguan.
Gangguan seperti Attention Deficit Disorder (ADD), fobia, dan mudah merasa gugup juga sering ditemui pada penderita Williams Syndrome.
Si Kecil yang menderita William’s Syndrome sulit fokus, dan jika dihadapkan dengan tugas yang membuatnya frustrasi ia memiliki motivasi yang rendah untuk menyelesaikannya.
Tak hanya itu, saat penderita William’s Syndrome tertekan atau merasa terganggu, ia akan bereaksi secara berlebihan.
Hal ini juga dipengaruhi dengan kecenderungan hipersensitif pada suara yang dimiliki penderita kelainan tersebut.
Source | : | ncbi.nlm.nih.gov,ghr.nlm.nih.gov,Nakita.id |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR