Asumsi 1: Mereka tidak harus bekerja untuk mendapatkan nilai bagus
Sering diasumsikan bahwa anak-anak "berbakat" tidak harus bekerja keras untuk mendapatkan nilai bagus.
Karena sifat kata "berbakat" (memiliki kemampuan alami yang hebat atau mengungkapkan hadiah istimewa) itu sendiri.
Baca Juga : Magdalena Pernah Disebut Artis Paling Seksi Indonesia, Begini Perubahan Penampilannya Setelah Jadi Ibu
Anak bisa meyakini bahwa anak-anak "berbakat" secara alami baik di bidang akademik dan tidak bekerja keras untuk hal-hal yang mereka peroleh.
Asumsi 2: Anak-anak akan terus unggul dan melampaui harapan selama sisa hidup mereka
Misalnya, seorang anak usia 5 tahun yang memiliki kemampuan untuk bersaing dengan anak-anak yang jauh lebih tua darinya sepanjang karier akademiknya.
Hal ini akan membuat harapan untuk melampaui kemampuannya kerap meningkat.
Pada usia 5 tahun, Si Kecil dapat bersaing dengan anak berusia 7 tahun, sehingga pada usia 12 ia bersaing dengan anak berusia 18 tahun.
Pada usia 18 tahun, anak bersaing dengan orang-orang di usia 20-an hingga akhir.
Mengharapkan seseorang untuk bersaing dengan orang lain yang memiliki pengalaman hidup lebih banyak sangat sulit bagi siapa pun.
Harapan seperti ini juga menjadi sangat berat untuk Si Kecil.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | theodysseyonline.com |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR