Nakita.id - Kabar mengejutkan datang dari salah seorang siswi Sekolah Dasar (SD) di Kalimantan Barat, Moms.
Seorang siswi kelas 6 SD, berinisial AT ini baru saja melahirkan seorang bayi laki-laki.
Siswi berusia 13 tahun ini melahirkan bayi dengan berat 2,6 kg dan panjang 46 cm.
Baca Juga : Siswi Kelas 6 SD MelahirkanBayi Laki-laki Secara Sesar, Ternyata Ulah Bejat Sang Paman
Bocah asal Batu Ampar ini pun harus melewati beratnya meja operasi karena melalui persalinan seara sesar.
Mengutip Tribunpontianak, kasus kejahatan seksual ini pertama kali terkuak karena kecurigaan sang guru.
Korban AT ditanya oleh guru kelasnya yang merasa curiga karena perut muridnya itu kian hari kian membesar.
Baca Juga : Nggak Kalah dari Syahrini, Luna Maya Curi Perhatian Lewat Busana Tabrak Warna di Jepang
Merasa curiga akan apa yang dialami muridnya, sang guru pun melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
Hingga akhirnya terkuaklah sebuah kasus kekerasan seksual yang dialami oleh AT.
Kehamilan AT ini merupakan korban dari kebejatan sang paman yang telah mencabulinya.
Baca Juga : Unggah Foto Baru, Luna Maya Kenakan Jaket Branded Mewah yang Nggak Kalah Mahal dari Syahrini
Tak hanya AT, sang paman ternyata juga mencabuli keponakannya yang lainnya, yang merupakan kembaran dari AT.
Namun, hingga kini diketahui hanya AT yang sampai hamil dan akhirnya melahirkan.
Kisah tragis dan kejam ini pertama diketahui dari unggahan Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara Kalbar Devi Tiomana di akun Facebook-nya.
Dalam unggahannya, Devi mengisahkan tentang kepedihan dan keprihatiannya atas AT yang harus melahirkan di usia yang masih sangat dini.
Baca Juga : Inspirasi Hijab Syar’i Bordir ala Ayu Ting Ting yang Tengah Jalani Ibadah Umrah di Tanah Suci
Devi pun mengungkapkan bahwa kejadian ini terkuak pada Desember 2018 lalu.
Setelah sang guru melaporkan ke polisi, korban pun dibawa ke puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan.
Hingga akhirnya diketahui bahwa AT tengah hamil.
Baca Juga : Foto Cantiknya Ibu Ani Yudhoyono dengan Kebaya Hitam Sebelum Jatuh Sakit, Kembaran dengan Annisa Pohan
"Kejadian ini terbukanya bulan 12 lalu, si siswi ini ditanyai oleh gurunya, yang merasa curiga karena perutnya korban ini semakin besar, setelah ditanya dan pihak guru melaporkan ke pihak Kepolisian atas kecurigaan ini, dan dibawa ke Puskesmas untuk di cek, ternyata benar, anak ini sedang hamil," ungkap Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara Kalbar Devi Tiomana kepada Tribun Pontianak.
Dari hasil penelusuran, ternyata pelaku dan korban ini tinggal di satu rumah yang sama.
Baca Juga : BERITA POPULER: Viral Durian Rp14 Juta di Tasikmalaya Hingga Rumah 5 Lantai Momo Geisha yang Super Mewah
Kedua korban tinggal bersama dengan sang ibu dan pamannya yang berinisial SD (23) serta keluarga yang lain di rumah warisan keluarga sang ayah, yang mana sang ayah dari korban saat tidak diketahui di mana rimbanya.
"Ibunya ada juga tinggal di rumah itu, mereka ini tinggal di rumah warisan dari pihak ayah, lalu ada keluarga mereka yang lain juga. Jadi pelaku dan korban ini memang satu rumah," ungkapnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Devi selaku aktivis anak di Kota Pontianak ini pun mengaku menemani korban selama di rumah sakit, saat hendak melahirkan.
"Kasihan si anak ini, kemarin dia di rumah sakit itu meraung-meraung kesakitan, karena anak usia 13 tahun kan masih belum sempurna organ reproduksi dan tubuhnya," ungkapnya.
Meski begitu, ia bersyukur bahwa sang korban telah melahirkan bayinya dengan selamat.
Korban juga bercerita kepadanya, bahwa korban mengungkapkan bahwa korban masih tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya.
"Dia ini kemarin tidak paham kalau dirinya hamil, yang taunya perutnya ini kenapa semakin hari semakin besar, dia khawatir dengan perutnya yang besar bukan karena dia tau dia hamil, tapi takut ada penyakit lain," ungkap Devi.
Saat ini, korban masih dalam tahap pemulihan secara fisik dan mental.
Menurut penurutan Devi, korban sangat ingin tetap untuk melanjutkan sekolahnya.
Baca Juga : Baby Shower Momo Geisha, Ketahuan Ini Jenis Kelamin Pewaris Pertama Pengusaha Furniture
Devi mengungkapkan bahwa kejadian saat ini, dengan lahirnya sang anak dari korban kedua bukanlah puncak dari kasus ini.
Akan tetapi, ujian bagi korban akan lebih besar setelah ini.
Oleh karena itu, pihaknya akan terus melakukan pendampingan terhadap korban agar korban bisa tetap kuat.
Pihaknya juga akan menyiapkan sekolah bagi korban agar tetap bisa melanjutkan pendidikannya.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Tribun Pontianak |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR