Nakita.id - Hubungan intim saat hamil adalah salah satu kegiatan yang dapat membuat Moms dan Dads semakin dekat satu sama lain.
Melakukan hubungan intim saat hamil juga mempunyai beragam manfaat, lo.
Selama masih memerhatikan dan waspada terhadap kondisi Moms, melakukan hubungan intim saat hamil akan aman-aman saja.
Baca Juga : Sudah Membuat Bahagia, Bercinta Juga Bisa Bikin Tubuh Langsing, Ini Frekuensinya!
Menurut dr Tri Yuniarti, SpOG, Spesialis Kebiadanan dan Kandungan dari RS Yadika, berhubungan intim saat hamil sebenarnya aman dilakukan, asalkan tahu batasan-batasan keamanan yang boleh dilakukan.
"Sebenarnya yang berbahaya bukan hubungan seksnya, namun sperma yang masuk ke dalam rahim saat hamil," tuturnya, melansir Kompas.com.
Sperma mengandung suatu zat tertentu yang bisa menyebabkan reaksi sensitif pada mulut rahim, dan hal ini akan sangat berbahaya untuk janin.
Maka ketika berhubungan intim saat hamil, sebaiknya sperma dikeluarkan di luar atau menggunakan pengaman.
Meski mengandung protein, sperma sebenarnya tidak memiliki manfaat bagi janin, tapi justru berbahaya bagi mereka.
Zat dalam sperma ini akan memicu reaksi kontraksi dini, sehingga bisa menyebabkan kelahiran prematur, atau ancaman keguguran jika usia kehamilan masih muda.
"Ketika melakukan hubungan seks dalam usia kehamilan yang masih muda, sebaiknya berhati-hati karena gerakan atau guncangan yang terlalu kuat bisa berbahaya bagi janin. Selain itu, si ibu juga jangan sampai terlalu lelah," tukasnya.
Ia juga menambahkan, hubungan intim aman dilakukan pada usia kehamilan trimester pertama hingga 7 bulan.
Baca Juga : Sudah Membuat Bahagia, Bercinta Juga Bisa Bikin Tubuh Langsing, Ini Frekuensinya!
Ketika sudah memasuki usia kandungan 7 hingga 9 bulan, frekuensi berhubungan intim harus dikurangi.
"Pada usia kehamilan ini, perut sudah lebih membesar sehingga lebih sulit untuk berhubungan seks, dan akan lebih menekan perut sehingga berbahaya bagi janin. Selain itu, sperma yang ada di dalam juga akan memicu kelahiran prematur," sambungnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Di sisi lain, Dads dan Moms juga perlu waspada terhadap beberapa kondisi kehamilan.
1. Kandungan dengan gangguan
Kandungan sehat artinya kehamilan berlangsung normal tanpa adanya gangguan atau penyakit.
Baca Juga : Dikira Istri Barunya, Ternyata Lelaki Ini Justru Berhubungan Intim dengan Anaknya Sendiri!
Gangguan saat kehamilan dapat berupa mulut rahim terbuka, ketuban pecah, infeksi, dan lain-lain.
Agar aman, maka rutinlah melakukan pemeriksaan keadaan kehamilan, sehingga aktivitas seksual pun tetap dapat berjalan seperti biasanya.
2. Ada riwayat keguguran
Jika ada riwayat keguguran sebelumnya, sebaiknya pasangan suami istri menghindari berhubungan seks di saat kehamilan karena dikhawatirkan akan terjadi keguguran lagi.
Keguguran dapat disebabkan oleh kelainan pada kehamilan atau infeksi.
3. Bukan kehamilan ganda
Perempuan yang mengalami kehamilan multipel yaitu kehamilan lebih dari kembar dua disarankan tidak berhubungan seks saat hamil.
Risiko berhubungan seks cukup tinggi karena beban kehamilan juga tinggi.
Bercinta saat hamil memang kerap menjadi dilema pasangan suami istri.
Pasalnya, saat hamil gairah seks perempuan menurun, terutama saat trimester satu dan dua, sedangkan pria tidak mengalami hal tersebut.
Padahal, hubungan seksual juga dapat meningkatkan keintiman dan rasa saling percaya pasangan suami istri.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com,Tabloid Nakita |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR