Nakita.id - Kabar duka datang lagi dari dunia hiburan Indonesia, salah satu artis pemain film Eiffel I’m In Love, Saphira Indah, meninggal Rabu (30/01/2019) lalu.
Melansir NOVA.id, Saphira Indah dikabarkan meninggal saat tengah hamil 6 bulan.
Suami Saphira Indah, Rico Hidros Daeng, menuturkan sebelum meninggal istrinya sempat mengeluh sesak napas.
Saphira Indah sempat dirawat di rumah sakit, tetapi pada hari ke-5, kondisinya menurun dan akhirnya mengembuskan napas terakhir.
Baca Juga : Selalu Jaga Makanan Saat Hamil, Saphira Indah Sesak Nafas Sebelum Meninggal Dunia
Rico menambahkan, mendiang pemeran Uni dalam film Eiffel I’m In Love tersebut mengalami masalah pernapasan pada paru-paru.
Selain karena masalah paru-paru, sesak napas umum terjadi pada ibu hamil.
Laman Medical News Today memuat jika riset menemukan pada 60 sampai 70% wanita hamil, kasus sesak napas kerap terjadi.
Baca Juga : Artis Saphira Indah Dikabarkan Meninggal saat Hamil, Masalah Ini Bisa Jadi Penyebab Ibu Hamil Meninggal
Kesulitan bernapas saat hamil banyak dikaitkan dengan perkembangan rahim yang kian besar dan menekan paru-paru, sehingga Moms akan sulit bernapas.
Walau dikatakan sebagai kasus yang wajar, sesak napas saat hamil tak selalu diakibatkan oleh satu hal.
Waktu terjadinya pun berbeda-beda pada tiap ibu hamil.
Ada yang mengalaminya di awal kehamilan, ada pula yang merasa sulit bernapas mulai trimester kedua dan ketiga.
Perbedaan waktu itu juga dapat mengindikasikan penyebab berbeda dari sesak napas yang Moms alami saat hamil.
Baca Juga : Pernah Pacaran dengan Vanessa Angel, Doddy Sudrajat Sebut Ruben Onsu Adalah Saksi Hidupnya dengan Sang Putri
Trimester pertama
Jika Moms mengalami sesak napas pada trimester pertama, hal ini dipengaruhi oleh perkembangan janin.
Janin tak perlu terlalu besar untuk menyebabkan Moms mengalami kesulitan bernapas.
Berkembangnya janin dalam rahim pada trimester pertama mengakibatkan berkurangnya rongga antara paru-paru dan perut.
Pasalnya diafragma yang memisahkan jantung dan paru-paru dengan perut posisinya berubah semakin naik hingga 4 cm.
Hal ini mengakibatkan paru-paru tak leluasa bergerak mengisi udara, sehingga Moms kesulitan mengambil napas.
Selain itu kesulitan bernapas saat trimester pertama bisa diakibatkan oleh meningkatnya hormon progesteron.
Hormon ini berperan dalam perkembangan janin, tetapi juga dapat menjadi stimulan pernapasan sehingga Moms akan bernapas lebih pendek-pendek.
Trimester kedua
Pada trimester kedua, Moms mungkin lebih merasa sulit bernapas.
Selain rahim yang semakin besar karena perkembangan janin, penyebab kesulitan bernapas pada trimester kedua ialah perubahan fungsi jantung.
Saat hamil, jumlah darah dalam tubuh Moms meningkat secara signifikan.
Efeknya jantung perlu bekerja lebih keras memompa darah agar mengalir ke seluruh bagian tubuh serta plasenta.
Meningkatnya kerja jantung ini juga menjadi penyebab Moms alami kesulitan bernapas.
Baca Juga : Cukup #5menitAja, Lakukan Permainan Sederhana ini Agar Anak Cerdas
Trimester ketiga
Moms akan lebih mudah bernapas pada trimester ketiga, tergantung besarnya janin dan posisi kepala bayi yang masih berkembang.
Sebelum bayi dalam rahim mulai bergerak dan semakin turun ke jalur lahir, kepala bayi mungkin berada di bawah rusuk dan menekan diafragma.
Akibatnya Moms mengalami kesulitan bernapas.
Situasi ini biasanya terjadi pada minggu ke-31 hingga 34.
Kesulitan bernapas saat hamil juga dapat diakibatkan oleh beberapa hal lain, yang berkaitan dengan kondisi medis.
Jika Moms memiliki asma, kehamilan dapat memperparah kondisi ini sehingga Moms perlu berkonsultasi pada dokter jika Moms memang menderita asma sejak sebelum kehamilan.
Selain itu kondisi kegagalan jantung pada kehamilan yang biasa disebut peripartum cardiomyopathy juga dapat menyebabkan kesulitan bernapas sebagai tanda-tandanya.
Baca Juga : Istri Zumi Zola Mulai Aktif di Instagram, Peralatan Makan Mahal Miliknya Terekspos
Adanya penyumbatan arteri pada paru-paru atau pulmonary embolism juga dapat menyebabkan kesulitan bernapas.
Moms perlu melakukan pemeriksaan ketika Moms merasa mengalami sesak napas akut saat menjalani kehamilan, karena ketiga kondisi medis di atas fatal akibatnya jika tak ditangani secepat mungkin.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Medical News Today,Nova.id |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR