Nakita.id - Karbohidrat adalah salah satu nutrisi yang dibutuhkan sebagai sumber energi.
Di satu sisi, konsumsi karbohidrat olahan seperti roti, pasta, keripik, kentang goreng, dll, benar-benar terlarang.
Namun, bagaimana jika Moms memutuskan untuk menghentikan konsumsi karbohidrat olahan?
Ada beberapa dampak yang terjadi pada tubuh ketika seseorang menghentikan konsumsi karbohidrat.
Baca Juga : Kurus Tanpa Ribet, Yuk Bikin 4 Minuman Detoks untuk Turunkan Berat Badan
Aubrey Almanza, kontributor situs Reader's Digest, ceritakan hal yang ia rasakan pada tubuhnya karena tak makan karbohidrat selama sebulan.
Berikut efek samping baik dan buruk karena tak lagi konsumsi karbohidrat olahan selama sebulan.
1. Sakit kepala konstan
Setelah satu hari tanpa karbohidrat, ia mulai mengalami sakit kepala yang berdenyut tanpa henti.
"Rasa sakit itu tidak hanya menjengkelkan, itu juga melumpuhkan.
Sementara saya sangat terkejut dengan timbulnya sakit kepala mendadak ini, ternyata efek samping diet ini benar-benar normal," jelasnya.
Karbohidrat bisa sangat membuat ketagihan sehingga menyebabkan gejala yang serupa dengan yang dialami ketika berhenti minum minuman keras, kafein, atau obat-obatan.
Baca Juga : Robby Tumewu Meninggal Dunia dan Sempat Idap Stroke, 5 Resep Smoothie Ini Bisa Kurangi Risikonya
2. Kemurungan ekstrem
"Saya jadi mudah tersinggung dan merasa marah saat lapar ke tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya," jelasnya.
Menurut Judith Wurtman, direktur Program Kesehatan Wanita di Massachusetts Institute of Technology, studi menunjukkan hubungan antara diet rendah karbohidrat dan rendahnya kadar serotonin, hormon yang meningkatkan perasaan bahagia dan puas.
Penelitian Wurtman menunjukkan bahwa diet tanpa karbohidrat "mengarah pada perasaan depresi dan kesedihan yang nyata, bahkan kemarahan."
3. Kelelahan
Selama dua minggu pertama ia menjalani diet tanpa karbohidrat, Almanza merasa sangat lelah sehingga ingin tidur siang setiap saat.
"Saya kesulitan untuk bangun setelah istirahat malam penuh dan ingin tidur sangat awal di malam hari," katanya.
Ketika menu makanan kaya akan karbohidrat, tubuh menjadi terbiasa dengan glukosa sebagai sumber energinya.
Namun saat tubuh sangat kekurangan energi, seseorang bisa merasa lelah dan pusing.
4. Penurunan berat badan
Almanza kehilangan berat badan yang cukup besar dengan memotong karbohidrat (total sekitar 2,5 kg).
Tanpa pasokan glukosa yang siap diubah menjadi energi, tubuh telah beralih ke ketosis, proses metabolisme untuk memecah molekul lemak untuk energi.
Baca Juga : Terdesak Ekonomi, Artis Cantik Ini Rela Kawin Kontrak 1 Tahun Dengan Mahar Rp 1 Miliar!
5. Berubah dalam mengidam
"Percaya atau tidak, pada minggu ketiga makan tanpa karbohidrat, saya tidak lagi menginginkan pasta kesayangan, irisan pizza, dan baguette, dan mengalami mengidam yang lebih sehat," terangnya.
Ia menginginkan jenis camilan yang lebih sehat, seperti apel manis ketimbang permen, alpukat sebagai pengganti roti, dan sayuran sebagai pengganti pizza.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Reader's Digest |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR