Nakita.id - Tak sedikit orang yang sulit bangun pagi, mungkin termasuk juga Si Kecil.
Memang kebiasaan bangun pagi perlu diterapkan sejak kecil, namun tak jarang meski sudah dibiasakan Si Kecil tetap tidak bisa bangun pagi.
Penyebabnya bukan malas, namun ada kemungkinan ini disebabkan oleh faktor genetik lho, Moms.
Baca Juga : Yuk Pakai Kaus Kaki Saat Tidur, Rasakan 4 Manfaat Kesehatan Menakjubkan Ini!
Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian yang menganalisis informasi genetik lewat tes DNA untuk memahami keterkaitan faktor genetis dengan jam tidur seseorang.
Apakah Si Kecil akan termasuk "morning person" yang rajin bagun pagi atau "nighy owl" si tukang begadang saat dewasa nanti, bisa ditentukan oleh faktor genetiknya.
Studi tersebut melibatkan data genetis 700.000 orang, hasil yang didapatkan cukup signifikan untuk menentukan keterkaitan jam tidur dan bangun seseorang
Baca Juga : Viral Ponsel Meledak Hingga Wajah Pria Terluka, Hati-hati 5 Kebiasaan yang Bisa Picu Ledakan Smartphone!
Michael Weedon, seorang profesor dari University of Exeter Medical School in Britain yang memimpin riset tersebut mengatakan ada 24 gen yang memengaruhi faktor jam tidur seseorang.
Namun, studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications itu menemukan ada 327 gen tambahan yang juga memiliki peran.
Hasilnya, faktor genetik dinilai bisa mengubah jam bangun dan tidur seseorang hingga 25 menit.
Untuk menguji teori jangka panjang soal keterkaitan pola tidur dan penyakit tertentu, para peneliti juga menganalisa hubungan antara gen "pagi" dan "malam" dengan sejumlah penyakit.
Mereka menemukan bahwa gen "pagi" yaitu yang tidur dan bangun lebih awal memiliki kecenderungan mengalami depresi dan skizofrenia lebih rendah.
Meski begitu, Weedon mengakui temuan tersebut masih belum jelas apakah memang terkait dengan gen "morning person" atau terkait dengan jam kerja 9-5 mereka.
Baca Juga : Baru Hamil Anak Pertama, Evi Masamba Sudah Sebut Sang Suami 'Bodoh' Karena Hal Sepele Ini
Para peneliti juga berencana meneliti lebih lanjut, apakah orang-orang yang memiliki gen "malam" memberikan hasil yang buruk ketika aktif di pagi hari ketimbang orang-orang yang memang memiliki gen "pagi".
Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk melihat kecocokan gen dengan gaya hidup mereka.
"Misalnya, apakah seseorang yang memiliki gen malam namun harus bangun pagi secara rutin cenderung rentan mengalami obesitas dan diabetes atau tidak. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut," demikian penjelasan studi tersebut.
Baca Juga : Demi Hilangkan Lemak di Pipi, Dewi Perssik Habiskan Rp 50 Juta Sekali Infus!
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR