Baca Juga : Demi Hilangkan Lemak di Pipi, Dewi Perssik Habiskan Rp 50 Juta Sekali Infus!
Yang menarik di sini adalah flu tidak hanya meningkatkan risiko stroke, tetapi risiko itu sebenarnya merupakan risiko yang berkepanjangan, yang berlangsung selama beberapa bulan," katanya.
"Orang-orang perlu divaksinasi."
Azhar menduga peradangan yang terjadi bersamaan dengan infeksi seperti flu membuat tubuh rentan terhadap stroke dan serangan jantung .
"Flu membuat sistem kekebalan tubuh menjadi overdrive dan menimbulkan banyak peradangan yang berlanjut," ungkapnya.
Baca Juga : Sedang Hamil, Perempuan Ini Malah Dapati Pasangannya Punya Selingkuhan yang Juga Sedang Hamil
"Ini bukanlah risiko langsung, melainkan risiko jangka panjang."
Dalam studi kedua, kelompok lain dari peneliti Universitas Columbia menemukan bahwa pada bulan berikutnya setelah terserang flu, pasien memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk merobek arteri leher.
"Studi sebelumnya menunjukkan bahwa robekan arteri serviks non-traumatis merupakan penyebab utama stroke pada pasien berusia 15 hingga 45 tahun," kata ketua peneliti Madeleine Hunter, seorang mahasiswa kedokteran.
"Namun, bagaimana pembedahan arteri leher terjadi tanpa trauma besar masih belum jelas."
Dengan menggunakan data yang sama seperti pada studi pertama, tim Hunter meninjau hampir 3.900 kasus robekan arteri serviks di antara pria dan wanita, usia rata-rata 52 tahun.
Baca Juga : Tidak Rayakan Imlek 2019 Bersama, Anak Kedua Ahok Pamer Veronica Tan Sibuk Masak di Dapur!
Mereka juga mengidentifikasi lebih dari 1.700 kasus flu dan menemukan 113 kasus di mana pasien menderita flu selama tiga tahun sebelum menderita arteri leher yang robek.
Flu kemungkinan besar telah terjadi dalam 30 hari sebelum robekan.
Waduh Moms, jadi bisa lebih waspada ya mulai sekarang.
Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan Moms!
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Salmaa Awwaabiin |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR