Hari Senin itu juga saat anaknya mau berangkat simulasi, minta maaf ke saya. “Pak minta maaf ya, karena ketidaksopanan saya”.
Saya maafkan dan persilahkan ikut simulasi.
Selasa libur, Rabu saya lihat dia sendirian tidak ada temannya katanya diancam anak Pasinan. Tetapi saya tidak tahu sendiri.
Bagaimaan perasaan Anda dilecehkan seperti itu oleh anak didik sendiri ?
Sebenarnya mau mukul saja. Pikiran hati Astaghfirullah ingin balas, tetapi saya belajar pengalaman dari guru-guru yang terjadi kebanyakan memukul sedikit sudah langsung dihukum.
Saya belajar dari situ menahan amarah, bahwa tujuan saya mengajar mencerdaskan bangsa sesuai dengan cita-cita bangsa.
Ingin menciptakan generasi emas Indonesia 2019-2020 bisa bersaing dengan negara lain. Yang saya pikirkan saya ingin memintarkan anak-anak karena mendekati Ujian Nasional.
Apa harapan Anda setelah kejadian ini?
Harapan saya kepada guru-guru kenakalan anak jangan dibalas dengan tangan. Jadilah guru yang profesional dan diberikan ilmu megurusi sifat anak yang dari berbagai kalangan.
Saya harap guru-guru baik swasta maupun negeri, kalau ada anak yang ditangani dengan yang halus dulu, kalau memang tidak bisa diatur coba dikembalikan ke orang tua. Kalau orang tua tidak merespons kembalikan ke pihak yang berwajib.
Apa sudah memaafkan kejadian ini?
Hari Jumat sudah saya jelaskan ke kepala sekolah, Kamis orangtua tidak percaya tetapi saya jelaskan bahwa itu kejadian beneran. Biasanya cuma menggoda, tetapi kemarin memang sudah terlalu.
Baca Juga : Sempat Viral Sobek Uang, Terbongkar Sifat Asli Saaih Halilintar yang Buat Raditya Dika Kaget
Berapa tahun Anda mengajar ?
Sejak tahun 2013-2014.
Berapa gaji yang Anda terima selama ini?
Dari Bendahara sekolah gaji saya Rp 450.0000, kalau menuruti keinginan sebenarnya tidak cukup.
Source | : | Kompas.com,nakita.id,Surya.co.id |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR