Faktor emosi si batita pun bisa menjadi tidak stabil karena suasana nyaman yang awalnya terbangun, terpecahkan oleh "perilaku" orang lain yang secara tak sadar justru membuatnya tak nyaman.
Ujung-ujungnya hal ini bisa mengganggu kemauannya untuk bereksplorasi, berinteraksi sosial, bermain, mengembangkan kreativitas, dan sebagainya.
Pada tahap selanjutnya ia menjadi kurang percaya diri, tidak percaya pada lingkungan, mood-nya sering berubah menjadi negatif karena muncul rasa benci, kesal, marah, akibat diperlakukan tidak menyenangkan.
Baca Juga : Potret Gemas Anak Chelsea Olivia Rayakan Ulang Tahun ke-2, Wajahnya Dilukis Seperti Kucing!
Nah, masalah lainnya, orangtua terkadang seolah mendukung apa yang dilakukan orang lain tersebut terhadap diri si kecil.
Sebab, rasanya bangga bukan, bila anak dianggap lucu dan menggemaskan oleh orang lain. Padahal sebenarnya anak justru ingin berlindung pada orangtua.
Ternyata mencubit pipi bayi tak selamanya menyenangkan bagi si kecil.
Coba amati lebih dalam ekspresinya ya, Moms.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Nina Kurniyati |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR