Nakita.id - Labelling sering terjadi di rumah tanpa Moms sadari.
Melakukan labelling atau memberi julukan negatif maupun positif pada Si Kecil akan berdampak pada terbentuknya stigma yang berpengaruh pada perkembangan kepribadian.
Bahkan tak jarang labelling akan membekas menjadi trauma dan bertahan hingga dewasa.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Ini yang Terjadi Pada Otak Si Kecil Saat Moms Melakukan Labelling
Bila Moms terlanjur melakukan labelling pada Si Kecil dan tidak ingin labelling tersebut berdampak menjadi trauma, ada yang bisa dilakukan.
Salah satu caranya adalah dengan hipnoterapi.
Hipnoterapi menggunakan metode hipnosis atau menanamkan sugesti positif pada Si Kecil untuk tujuan terapi.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Mengenal Hipnoterapi, Metode Hipnosis untuk Hapuskan Trauma Labelling
Nunny Hersianna, Professional Coach dan Pakar Hipnoterapi mengatakan untuk menghilangkan trauma pada Si Kecil sebenarnya paling bagus dilakukan oleh orangtuanya sendiri.
"Namun bukan berarti orangtua menghipnosis anak, tapi mengedukasi ulang, meredesain pikiran si anak. Itu bisa dilakukan," tutur Nunny.
Sebab pada dasarnya metode hipnosis merupakan self-hipnosis atau bisa dilakukan oleh diri sendiri, pakar atau ahli hipnosis hanya membantu terjadinya proses tersebut.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Dinilai Merugikan Si Kecil, Ini Cara Orangtua Menghindari Memberi Label Bagi Anak
Untuk menghapuskan truma Si Kecil akibat labelling, Moms bisa memberikan sugesti pada Si Kecil.
Hal ini dilakukan untuk menetralkan label negatif atau positif yang terlanjur masuk dan tertanam di pikiran bawah sadar Si Kecil.
Dengan begitu, label yang telah membentuk stigma dalam otak akan berkurang dominansinya.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Hati-hati, Moms Bisa Buat Anak Tak Percaya Diri Karena Lakukan Hal Ini
Waktu yang tepat bagi Moms untuk bisa menanamkan sugesti positif pada Si Kecil adalah saat menjelang tidur.
Nunny menjelaskan, hipnosis bisa dilakukan hanya jika orang yang akan menerima hipnosis berada dalam keadaan rileks.
Nah, frekuensi relaks otak kira-kira sama seperti saat seseorang mau tidur.
Baca Juga : #LovingNotLabelling : Anak Pintar Jadi Bodoh Karena Kerap Dibilang 'Dasar Anak Bodoh!
"Saat kita menidurkan anak, kira-kira 10 menit menjelang dia betul-betul lelap. Matanya sudah tertutup seperti sudah tidur tapi saat kita ajak bicara dia masih merespon dengan anggukan pelan, itu sebenernya frekuensi otak rileks yang paling asik untuk disugesti," tutur Nunny.
Baca Juga : #LovingNotLabelling : Ternyata Sering Panggil 'Anak Pintar' atau 'Anak Cantik' Juga Bisa Berdampak Buruk
Lihat postingan ini di Instagram
Pada saat itulah Moms bisa ucapkan sugesti positif yang bisa membangun Si Kecil.
Misalnya, mengatakan bahwa Moms sangat menyayangi Si Kecil dan ia tidak nakal seperti yang selalu Moms labelkan padanya.
Dengan begitu, pikiran bawah sadar Si Kecil tidak lagi meyakini kalau label yang seringkali ditujukan padanya adalah benar.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Melabel Anak Bisa Melukai Hatinya, Ini 3 Cara Terbaik Hindari Labelling
Lakukan secara rutin setiap malam sebelum Si Kecil tertidur.
Nunny menyarankan untuk memberikan sugesti positif ini sambil membacakan dongeng sebelum tidur.
Karena ketika otak rileks, bahagia, dan tidak ada beban, memori akan sangat mudah masuk ke pusat memori di limbik otak.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Awas! Memberi Label pada Anak Bisa Membatasi Potensi Dirinya untuk Meraih Sukses
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR