Alex pulang ke keluarganya di mana ia dipersatukan kembali dengan anak-anaknya dan, pada bulan September 2017, Jordan didakwa dengan 17 tuduhan termasuk melukai dengan perencanaan, merencanakan penyiksaan yang menyebabkan cedera tubuh yang parah, dan mengendalikan atau memaksa saat berhubungan intim.
Pada 13 April 2018, Jordan dijatuhi hukuman dua tahun penjara karena mengakibatkan korban luka-luka di Pengadilan Luton Crown.
Baca Juga : Bayi Terkecil Lahir dengan Berat 0,7 Kg dan Divonis Tak Dapat Bertahan Hidup, Lihat Kisahnya yang Bikin Haru
Dia juga dijatuhi hukuman enam bulan berturut-turut karena mengendalikan atau melakukan penganiayaan, sehingga ia menjadi perempuan pertama di Inggris yang dihukum karena tuduhan ini.
"Ketika polisi menemukan, saya diberi tahu bahwa saya masih sepuluh hari lagi dari kematian. Saya jatuh cinta pada Jordan dan butuh waktu lama untuk memiliki keberanian untuk mengatakan bahwa dia melecehkanku." begitu kata Alex.
"Pada hari dia (pergi) ke penjara, saya merasa sangat bebas. Itu sangat melegakan.Sekarang saya bebas dari hubungan, saya mulai memahami pelecehan dengan lebih baik. Dan saya harap saya bisa membantu orang lain memahaminya juga," tambhanya.
Baca Juga : Rina Nose Baru Tunangan, Mbah Mijan Bongkar Aura Positif Rina dan Pasangannya
Alex sekarang melatih tim sepak bola yang disponsori oleh badan amal pelecehan domestik dan berbicara dengan para profesional untuk membantu mereka menemukan tanda-tanda pelecehan.
"Kenangan itu tidak akan pernah meninggalkanku. Tapi saya belajar cara mengatasinya. Saya mendapat banyak dukungan dari teman dan keluarga saya dan saya sedang membangun masa depan untuk saya dan anak-anak saya," Tutup Alex.
(Artikel ini telah tayang di Suar.grid.id dengan judul "Kisah Alex Skeel: Pria yang 'Rela' Disiksa oleh Pacarnya hingga Nyaris Mati Hanya karena 'Cinta'")
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Suar.grid.id |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR