Nakita.id - Kebanyakan orangtua akan memuji anaknya ketika mendapatkan prestasi atau sekedar ingin membangkitkan percaya diri anak mereka.
"Kamu pintar, kamu hebat" itu pujian yang sering diucapkan oleh para orangtua.
Namun siapa sangka, tak selamanya pujian itu baik untuk anak loh.
Pujian itu baik, namun jika dilakukan terlalu sering maka bisa berdampak buruk bagi anak.
Seperti yang dikatakan oleh pakar pendidikan Henny Supolo Sitepu, MA bahwa ketika sering memuji, anak bisa sedikit-sedikit mencari persetujuan dari orang dewasa (dan kelak, dari orang lain), dan membuat anak takut mencoba hal baru atau takut gagal.
Baca Juga : Vanessa Angel Sempat Stres Hingga Bobotnya Hanya 39 Kg, Mbah Mijan Ramalkan Hal Mengejutkan Ini
Selain itu, Si Kecil juga bisa meremehkan orang lain karena dirinya merasa lebih dibandingkan lainnya.
Henny melanjutkan bahwa yang terpenting adalah bukan seberapa sering memberikan pujian namun kualitas pujian itu.
Lihat postingan ini di Instagram
Pujian menurutnya tidak hanya berupa kata-kata, namun juga bisa gerak-gerik tubuh seperti tersenyum lebar atau memeluknya.
Namun, jangan pula pelit pujian karena hal itu bisa membuat anak tak percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki ya.
Henny menjelaskan bahwa ketika memberikan pujian haruslah jelas karena anak masih belum paham maksud dari pujian yang diberikan.
Baca Juga : Mbah Mijan Ramalkan Hubungan Pasangan Selebriti, Mulai dari Luna-Ariel Hingga Ammar Zoni-Irish Bella
Misalnya, ketika Moms hanya memujinya "hebat", itu salah satu pujian yang kurang tepat.
Lebih baik, pujilah secara spesifik seperti "kamu hebat sudah bisa makan sendiri".
Seorang penggiat pendidikan, Najeela Shihab pun berpendapat yang sama bahwa sebaiknya ketika memberikan pujian pada anak juga harus spesifik.
Baca Juga : Diduga Akan Menikah Maret 2019, Terkuak Berbagai Bukti Kedekatan Syahrini dan Reino Barack
Selain itu, Najeela Shihab juga menjelaskan bahwa sebaiknya pujilah proses yang anak lakukan bukan hasil yang ia dapatkan.
Sebagai contoh, Moms sebaiknya hindari memuji anak dengan sebutan, "kamu pandai, kamu cantik".
Sebaiknya ubah kalimatnya menjadi seperti, "wah, berkat belajar dengan rajin, kamu bisa jadi juara kelas".
Atau "baju itu terlihat cocok dengan tubuhmu".
Menurut Najeela, pujian seperti itu akan membantu mereka untuk mengerti bahwa semua yang dilakukan itu ada manfaatnya untuk perkembangan diri mereka.
Baca Juga : Usus Pria Tua Ini Membusuk Hanya Karena Makan Semangka, Kok Bisa?
"Efek negatif ketika terus memuji anak dengan kata-kata 'pandai', 'cantik', dan lainnya yang merujuk pada hasil semata, akan membuat anak berpikir bahwa hal ini sudah dari 'sononya', sehingga mereka akan beranggapan bahwa mereka tak perlu berjuang lagi untuk mendapatkan itu semua," begitu kata Najeela Shihab dilansir dari Kompas.com.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR