Nakita.id - Labelling merupakan salah satu permasalahan dalam masyarakat yang diketahui banyak memberikan dampak negatif.
Pada pola asuh, melakukan labelling bisa berdampak buruk pada perkembangan Si Kecil.
Namun tanpa sadar masih banyak yang melakukan labelling pada anak.
Salah satunya ialah memberikan label pada Si Kecil yang memliki tubuh lebih gemuk.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Jangan Lagi Nilai Fisik Anak, Berisiko Membuat Depresi
Pada masyarakat, kegemukan diasosiasikan dengan banyak atribut negatif.
Moms perlu berhati-hati, sebab memberikan label fisik 'gemuk' pada anak justru memberikan dampak yang berbahaya.
Laman Psychology Today memaparkan, labelling fisik pada anak yang kegemukan bisa menjadi pemicu Si Kecil malah mengalami obesitas di masa depan.
Riset yang dilakukan Institut Nasional Jantung, Paru-paru, dan Darah di Amerika Serikat membuktikannya.
Baca Juga : Pernikahan Song Hye Kyo Dikabarkan Retak, Ini 5 Tanda Pernikahan di Ambang Perceraian!
Sebanyak 2000 anak perempuan menjadi peserta, dengan rentang usia 10 - 19 tahun pada penelitian ini.
Mereka menemukan jika anak-anak yang mendapat label 'terlalu gemuk' pada usia 10 tahun secara statistik memiliki risiko mengalami obesitas lebih tinggi pada usia 19 tahun.
Fakta mencengangkan lainnya, anak-anak ini tak semuanya memang kegemukan sejak awal.
Baca Juga : Mantan Suami Kepergok Makan dengan Lucinta Luna dan Millendaru, Nikita Mirzani 'Amit-amit'
Sehingga label kegemukan yang diberikan itu ternyata mampu meningkatkan risiko obesitas bahkan pada Si Kecil yang sejak awal tak mengalami kelebihan berat badan.
Tentunya ini berbahaya bagi pertumbuhan anak.
Mereka yang kegemukan sering dilekatkan dengan perilaku pemalas, kurang sukses, atau tidak dapat mengontrol diri dengan baik.
Stigma ini muncul tak hanya dari orang asing, orang-orang terdekat pun bisa berkomentar seperti ini.
Bentuk tubuh ideal atau langsing lebih banyak dilekatkan dengan hal-hal baik sehingga banyak keluarga dan orang terdekat yang berusaha mengarahkan Si Kecil memiliki tubuh langsing.
Sayangnya cara-cara ini kerap menjurus pada labelling fisik pada anak-anak yang mengalami kegemukan.
Orang dewasa seringkali mengasosiasikan stigma berat badan dan terjadinya bullying dengan perilaku kesehatan anak.
Ini juga menjadi faktor di mana orangtua tanpa sadar memberikan label pada Si Kecil yang mengalami kegemukan.
Namun meleset dari harapan, justru pemberian label tersebut menjadi pemicu obesitas.
Maka Moms perlu berhati-hati dalam mengomentari fisik Si Kecil.
Jangan sampai label yang Moms anggap untuk kebaikan malah menjadi titik awal Si Kecil mengalami gangguan kesehatan yang berbahaya.
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | Psychology Today |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR