Jurnal yang diterbitkan oleh Pain Medicine pada 2015, peneliti melakukan percobaan terhadap efek yang dihasilkan dari jahe kepada wanita dengan dysmenorrhea yang tidak disebabkan oleh kondisi panggul seperti endometriosis.
Dalam analisis mereka, peneliti menemukan bahwa jahe lebih efektif daripada placebo dalam menghilangkan rasa sakit.
Jurnal lain yang dipublikasikan pada 2016 meneliti tentang penggunaan jahe untuk dysmenorrhea saja.
Baca Juga : Bisa Turunkan Berat Badan dan Bermanfaat untuk Kesehatan, Ini 5 Manfaat Rutin Minum Air Jahe!
Penelitian menunjukkan bahwa jahe sangat efektif dibanding placebo untuk meredakan nyeri berkepanjangan.
Selain itu, ada beberapa bukti bahwa jahe dapat membantu mengendalikan perdarahan menstruasi yang berat.
Dalam uji klinis yang dipublikasikan di Phytotherapy Research pada 2015, misalnya, 92 wanita dengan perdarahan menstruasi yang berat diobati dengan jahe atau plasebo selama tiga periode menstruasi.
Pada akhir penelitian, para peneliti menemukan, tingkat kehilangan darah menstruasi secara dramatis menurun di antara peserta studi yang menerima jahe.
Namun, jahe memiliki efek samping seperti diare dan heartbun.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Very Well Health |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR