Nakita.id - Kegemukan merupakan situasi yang banyak dihindari orang.
Bukan hanya karena alasan penampilan, kegemukan pun memiliki banyak risiko kesehatan.
Salah satu indikator untuk mengetahui apakah Moms telah alami kegemukan ialah dengan menghitung Body Mass Index atau indeks massa tubuh (BMI)
Namun melansir Healthline, tidak semua orang tau cara menghitung BMI untuk mengetahui apakah berat badan sudah masuk batas berlebihan atau belum.
Walau banyak yang ingin mengindari kegemukan, riset di Inggris membuktikan jika tak semua orang sadar dirinya telah mengalami kegemukan.
Baca Juga : Tak Hanya Gemuk, Ini 7 Gejala Lain Seseorang Alami Obesitas!
Hanya 10 persen mereka yang alami kelebihan berat badan menyadari jika bobot tubuh mereka sudah masuk kategori kurang sehat.
BMI memang indikator terbaik untuk mengetahui batas wajar berat badan seseorang.
Akan tetapi Moms bisa lo, mengetahui apakah berat badan Moms perlu dikontrol atau tidak dengan cara melihat tubuh.
Bukan sekadar asumsi ukuran atau bentuk tubuh.
Berikut 5 tanda-tanda jika tubuh mulai alami kegemukan.
Baca Juga : Waspadai Nyeri pada Lengan Kiri Atas, Bisa Jadi Menandakan Kondisi Berbahaya Ini!
1. Mendengkur
Jika Moms mendengar pasangan atau teman terdekat mengatakan Moms mulai mendengkur saat tidur, waktunya untuk memeriksa berat badan Moms.
Dengkuran yang berulang tiap tidur mengindikasikan seseorang alami sleep apnea atau gangguan tidur serius.
Kondisi itu terjadi jika tubuh menyimpan lemak di sekitar leher.
Lemak tersebut kemudian membuat saluran udara menyempit, sehingga terjadi kesulitan bernapas atau bahkan napas terhenti sesaat.
Baca Juga : Intip 5 Mantan Inces Syahrini yang Belum Sempat Tercium Publik, Ada yang Ngaku Keturunan Raja
2. Sakit kepala
Berat badan berlebihan memberikan tekanan lebih pada organ-organ tubuh, termasuk paru-paru.
Akibatnya pekerjaan sederhana seperti mengikat tali sepatu atau membersihkan ruangan dapat mengakibatkan pusing, napas tersengal, atau kesulitan bernapas jika Moms alami kelebihan berat badan.
Maka dari itu, orang dengan kelebihan berat badan hadapi risiko lebih tinggi akan mengidap asma.
Orang dengan berat badan berlebih juga dapat alami peradangan kronis, yang kemudian membuat saluran napas meradang hingga bernapas pun sulit.
3. Nyeri pada persendian
Kegemukan merupakan penyebab osteoarthritis, atau penyakit radang sendi.
Osteoarthritis merupakan penyakit yang membuat fungsi sendi menurun, menimbulkan rasa sakit, dan menurunkan kualitas hidup.
Menahan berat lebih menambahkan tekanan pada seluruh sendi.
Baca Juga : #LovingNotLabelling : Ucapan Ini Justru Membentuk Si Kecil Jadi Anak Sombong
Semakin berat kita bertambah, semakin besar pula tekanan tersebut.
Jika Moms alami sakit pada lutut, pinggul, atau sakit punggung akut bisa jadi Moms mengalami kelebihan berat badan.
4. Dada terasa perih
Perubahan pada berat badan bahkan hanya sedikit dapat memicu naiknya asam lambung.
Akibatnya, Moms memiliki risiko tinggi mengalami gangguan pencernaan seperti GERD.
Lebih dari sepertiga penderita obesitas dan orang-orang kelebihan berat badan mengalami GERD.
Gejala lain dari kondisi ini termasuk mual, rasa pahit di mulut, dan perut terasa sakit.
Gangguan pencernaan yang melibatkan asam lambung kerap menimbulkan rasa terbakar atau perih pada dada karena naiknya asam lambung.
5. Melebarnya lingkar pinggang
Cara yang mudah untuk mengetahui apakah kita sudah masuk kategori kegemukan ialah dengan mengukur lingkar pinggang.
Konsultan Nutrisi, Michelle Routhenstein, memaparkan jika lingkar pinggang melebihi 89 sentimeter untuk wanita, atau 101 sentimeter bagi pria, berarti tubuh sudah alami kelebihan berat badan.
Baca Juga : Begini Potret Cantik Ibu Mertua Syahrini yang Jarang Tersorot, Memukau dan Awet Muda!
Tak hanya itu, lingkar pinggang pun dapat menjadi indikator kesehatan seseorang.
Ukuran lingkar pinggang melebihi angka tadi menandakan lemak pada perut telah berlebihan.
Jenis lemak yang menumpuk di perut merupakan lemak jenuh.
Jika lemak tersebut menyelimuti organ-organ vital, banyak risiko kesehatan seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR