Nakita.id - Rumah kayu semi permanen di kawasan Selili menjadi saksi bisu perbuatan asusila yang dilakukan oleh ayah dan kakak kandung korban.
Perbuatan tersebut telah dialami korban sejak duduk di bangku kelas III SD hingga saat ini, kelas VI SD.
Kedua pria yang harusnya menjaga korban itu melakukan tindak kekerasan seksual tersebut di ruang tamu, tepat di depan televisi.
Baca Juga : Gundah Lihat Reino Barack Nikah, Luna Maya Sempat Telepon Uya Kuya dan Curhat Ini Sebelum Umroh!
Di ruangan tersebut, terdapat kasur lapuk yang dijadikan tempat untuk menggauli korban.
Kamis (28/2/2019) sore tadi, Tribunkaltim.co mendatangi rumah korban.
Ibu korban bernisial LS (46) menyambut dengan hangat, serta menceritakan semua yang telah terjadi.
Baca Juga : Yuk Gunakan 6 Obat Rumahan Ini Untuk Meredakan Flu, Moms!
Tampak beberapa kali korban mengintip dari balik tirai pintu kamarnya.
Bahkan, sesekali korban tampak keluar kamar untuk mengambil sesuatu.
Selama tiga tahun menjadi pelampiasan nafsu ayah dan kakaknya, LS sama sekali tidak mengetahui maupun melihat ada keanehan dari anak terakhir dari tiga bersaudara itu.
Baca Juga : Luna Maya Tak Diakui Teman oleh Syahrini, Melaney Ricardo Beberkan Hal Ini dan Singgung Soal Video
Benar saja, LS dan ayah korban MJ (60) sejak berumah tangga hanya menikah siri saja.
Bahkan, sejak setahun terakhir ini LS dan MJ telah pisah.
Sebelum menikah siri dengan LS, MJ merupakan suami dari kakak kandung LS.
Selama ini ibu korban memang jarang pulang ke rumah. Pasalnya, guna membantu perkonomian keluarga, dirinya bekerja di kawasan Bantuas, sebagai petugas katering.
Baca Juga : Kuku Rapuh Tanda Penyakit Apa? Hati-hati Moms Segera Tangani!
Sedangkan ayah korban bekerja sebagai penggali dan penjaga makam.
"Saya tidak pulang, kalau pun pulang sebulan sekali. Karena bapaknya yang jaga, makanya jarang pulang," ucapnya, Kamis (28/2/2019).
Dia pun mengaku mengetahui anaknya telah menjadi korban rudapaksa suami dan anak keduanya itu dari tetangga sekitar, bukan dari anaknya langsung.
Baca Juga : Derita Vertigo Parah Pasca Transplantasi Ginjal, Abdee Slank Dilarang Konsumsi Makanan Seperti Ini!
Tetanggalah yang memberitahukan hal itu kepadanya.
Setelah mendengar kabar, dirinya langsung menuju Polsek Samarinda Kota untuk melaporkan kejadian itu.
"Anak saya ini cerita sama orang kampung, lalu saya diberi tahu. Setelah itu saya tanya anak saya, dan memang benar. Lalu saya laporkan ke kepolisian," ujarnya.
"Dia (korban) cerita sudah sering, tidak cerita ke saya karena takut."
Lanjut dia menjelaskan, akibat terungkapnya kejadian itu, dirinya memutuskan untuk tidak lagi bekerja di Bantuas.
Baca Juga : Yuk Gunakan 6 Obat Rumahan Ini Untuk Meredakan Flu, Moms!
Sementara ini, dirinya dan anaknya hanya mengandalkan anak pertamanya untuk mencari nafkah sebagai penggali dan penjaga makam menggantikan ayahnya yang kabur entah ke mana.
"Ada masih kakaknya, selama ini kakaknya tinggal sama neneknya. Jadi, tidak tahu apa-apa juga kalau adiknya seperti ini. Sekarang dia ini yang gantikan bapaknya," jelasnya.
Sementara korban, tetap ingin melanjutkan sekolahnya.
Ketika ditanya cita-citanya, korban menjawab dengan suara yang sangat pelan, ingin menjadi Polwan.
Baca Juga : Posting Foto 'Genk Mentri Ceria' Tepat Saat Luna Maya Umrah, Melaney Ricardo: 'Mencari Teman Baik Makin Susah'
"Awalnya memang dia takut ke sekolah, tapi saya tetap ingin dia sekolah, dan dia juga mau. Tadi dengar sendiri kan, dia mau jadi Polwan," pungkasnya.
Saat ini, kepolisian telah mengamankan kakak korban bernisial MA (16), sedangkan ayah korban masih dalam pencarian.
(Artikel ini sudah tayang di Tribun Kaltim dengan judul: Murid Kelas VI SD Korban Rudapaksa Ayah dan Kakak Kandung Bercita-cita Menjadi Polwan)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Tribun Kaltim |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR