Menurutnya, sangat penting keputusan soal keuangan dibuat bersama, meski dalam konteks kecil seperti rencana berlibur atau berapa banyak uang yang dihabiskan untuk liburan.
Dia menyarankan masalah keuangan sebaiknya diurus oleh mereka yang lebih ahli.
Jadi, jika pasangan lebih baik dalam masalah keuangan, biarkan dia memutuskan bagaimana cara menghabiskannya.
Sementara itu, kita hanya sekedar memberikan saran kepadanya.
4. Bertengkar karena hal yang sama berkali-kali
Entah karena masalah yang berat atau sepele, bertengkar karena hal yang sama berkali-kali sangat berbahaya bagi pernikahan.
Menurut The Gottman Institute, bertengkar karena hal yang sama berkali-kali menunjukan perbedaan gaya hidup dan kepribadian antara kita dan pasangan.
"Ini mungkin mengarah pada perceraian jika kamu membiarkan pertengkaran tersebut secara serius meningkat, terus berdebat, menutup diri, menolak untuk berbicara, atau menyalahkan secara berlebihan," kata Marni Feuerman, seorang psikoterapis berlisensi.
Baca Juga : Suami Shezy Ingin Cerai Sejak Setahun Nikah, Fenomena 'Ganjil' Usia Pernikahan Rentan Perceraian
5. Salah satu pihak sering mengkritik
Negativitas dapat menyebabkan keruntuhan hubungan. Menurut penasihat pernikahan bernama David Simonsen, banyak perceraian terjadi karena kekecewaan dan kritik.
Kata-kata bisa menjadi hal yang menyakitkan dan berbahaya.
Terlepas dari apakah pasangan kita mengolok-olok atau tidak menghargai kita, kita dapat sangat terpengaruh oleh kata-katanya.
"Kata-kata dan nada yang kita gunakan bisa cukup kuat untuk menyebabkan seseorang menerima rasa sakit emosional dan bahkan kerusakan psikologis," kata Gary Brown, seorang terapis pasangan di Los Angeles.
6 Tips Membujuk Anak Agar Nyaman Menjalani Pemeriksaan dan Perawatan Saat Sakit
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR