"Makan tidak bisa terlepas dari akar sosial budaya setempat.
Di Nusa Tenggara Timur mereka makan sagu tidak bisa dipaksa makan nasi.
Mereka makan daun pepaya, bagus, tetapi kita perkenalkan bahan makanan yang berwarna.
Karena kalau tidak warna-warni berarti tidak seimbang," jelas Dokter Wati.
Dokter Wati mengatakan kultur Indonesia berubah di daerah urban dan sebagian di plural karena orang mulai menerjamahkan makanan yang benar adalah makanan fast food.
Maka Moms perlu mengetahui makanan pertama bayi yaitu ASI, imunisasi, dan sentuhan.
"Makanan pertama bayi your touch, your love. Ibu-ibu sekarang keren mau belajar tentang ASI, tetapi tidak hanya ASI yang dibutuhkan.
Kebutuhan bayi itu banyak, ASI hanya salah satu kebutuhan kecil bayi," kata Dokter Wati.
Baca Juga : Bingung Anak Makan Banyak Tapi Tetap Kurus? Ini Dia Penyebabnya, Moms!
Moms dapat memenuhi nutrisi bayi dengan berbagai cara yaitu IMD, memerah ASI, dan MPASI.
Pertama, menurut Dokter Wita memberikan IMD (inisiasi menyusu dini) pada bayi bagus karena steril dan tidak ada bakterinya.
Kedua, ASI adalah demand and supply, makin diperah makin banyak.
"Ibu-ibu sangat memusuhi dot, tidak seratus persen baik pemakaian dot tetapi bukan berarti seratus persen jahat dan harus dihindari.
Kenapa? Satu, nature bayi baru lahir itu sulking, karakteristik dari bayi itu menghisap.
Nanti di atas usia lima bulan dia mulai belajar mengulum.
Menghisap belajar minum dari gelas ada yang bisa ada yang tidak bisa," jelas Dokter Wati.
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR