3. Teh putih
Teh putih adalah teh yang diproses dari tanaman yang sama dengan teh hijau dan hitam.
Tunas muda dari tanaman C. sinensis dipanen dan dikeringkan lebih awal untuk mencegah oksidasi daun, sehingga menjaga banyak senyawa polifenol aktif.
Penelitian menunjukkan bahwa teh putih mengandung flavonoid pelindung, anti-inflamasi seperti kaempferol, quercetin, dan katekin yang melindungi beberapa jenis sel dari kerusakan.
4. Teh rooibos
Teh asal Afrika Selatan ini dibuat dari daun tanaman Aspalathus linearis.
Teh ini dengan cepat mendapatkan popularitas karena sifatnya yang bebas kafein, anti-inflamasi, dan meningkatkan kesehatan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa teh ini kaya akan flavonoid anti-inflamasi yang kuat, aspalathin dan nothofagin, yang membantu mengurangi stres oksidatif dalam tubuh lebih baik daripada flavonoid lainnya.
Teh rooibos umumnya dinikmati seperti teh hitam, dengan sesekali susu atau gula untuk rasa manis.
Baca Juga : Bikin Heboh! Nassar Minta Zaskia Gotik Jadi Pendamping Hidup, Sebut Dirinya Imam yang Baik
5. Teh chai
Teh asal India ini secara tradisional dibuat dengan campuran teh hitam dan rempah-rempah seperti kapulaga, kayu manis, jahe, cengkeh, dan lada hitam.
Teh hitam menawarkan banyak manfaat kesehatan.
Seperti anti-inflamasi, ini menjadi efek sinergis dari rempah-rempah dalam teh ini yang menunjukkan efek antioksidan dan anti-inflamasi yang lebih tinggi, lebih kuat pada tubuh.
Kombinasi senyawa bioaktif dalam setiap bahan menciptakan berbagai kombinasi terapi yang tumpang tindih yang mengurangi peradangan secara keseluruhan.
Source | : | mindbodygreen.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR