"Saya berharap luka yang dideritanya tidak serius," tuturnya.
"Pekan ini adalah pertama kalinya saya datang ke masjid. Saya masih terguncang dan pengalaman ini membuat saya trauma," ungkap Khairuddin.
Salah satu jemaah anonim lain juga mengisahkan dia adalah salah satu dari segelintir orang yang berhasil kabur dari masjid.
Sama seperti jemaah pertama, dia menuturkan sempat berdoa supaya Tarrant kehabisan peluru. Dia mengaku butuh waktu 1,5 jam supaya berhenti gemetar.
Seorang pria Pakistan kepada AFP berujar dia melihat sendiri seorang jemaah tertembak di bagian kepala. Dia mendengar tiga tembakan beruntun.
Baca Juga : Tengah Diberitakan Media, Rumah Sule Kabarnya Diteror Belatung Berbentuk Pocong, Benarkah?
"Sepuluh detik kemudian, dimulai lagi. Saya pikir dia menggunakan senjata otomatis. Tidak ada yang bisa menarik pemicu secepat itu," tuturnya.
Pria tersebut menjelaskan bagaimana jemaah berlarian melarikan diri dengan beberapa di antara mereka bersimbah darah di bagian wajah.
Seorang jemaah lain kepada stuff.co.nz mengisahkan dia sedang salat ketika mendengar tembakan, dan melihat istrinya tewas di tepi jalan dekat masjid.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR